Batulicin, (Antaranews Kalsel) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, mengingatkan masyarakat untuk mewaspada terjadinya bencana alam.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tanah Bumbu Eka Safrudin, di Batulicin, Selasa mengatakan, saat ini sudah memasuki peralihan musim kemaru ke musin hujan dikhawatirkan pada masa peralihan mampu menyebabkan terjadinya banjir dan bencana tanah longsor.

"Ketika musim kemarau tanah akan kering dan membentuk pori-pori tanah selanjutnya terjadi keretakan pada tanah tersebut. Apabila hujan datang otomatis air hujan akan masuk ke dalam rongga tanah dan menyebabkan terjadinya pergeseran tanah yang akhirnya mengakibatkan longsor dan erosi tanah," katanya.

Ia mengatakan saat ini BPBD Tanah Bumbu melakukan pendataan terhadap daerah yang dianggap rawan bencana, setelah beberapa hari diguyur curah hujan yang cukup tinggi.

Beberapa kecamatan ditemukan rawan bencana, yakni Kecamatan Satui, Kecamatan Kusan Hulu dan Kecamatan Mentewe.

Pendataan daerah rawan bencana adalah bagian dari deteksi dini terhadap munculnya bencana yang ada di daerah tersebut, dengan demikian pencegahan bencana dapat diantisipasi sejak awal.

Ada lima jenis potensi bencana alam yang bisa muncul di daerah Tanah Bumbu, kelima jenis bencana tersebut antara lain, bencana banjir, bencana abrasi akibat gelombang pasang air laut, bencana tanah longsor, kebakaran lahan dan hutan, serta bencana kekeringan.

Dalam melakukan pemantauan terhadap daerah rawan bencana BPBD juga memberikan himbauan dan peringatan agar terus waspada bencana agar tidak terjadi jatuhnya korban.

Sementara itu, untuk menangulangi korban bencana banjir, BPBD Tanah Bumbu mengantisipasi dengan melakukan pemasangan alat pendeteksi Banjir yang sudah terpasng di dua titik sungai besar yang di kabupaten Tanah Bumbu.

"Alat tersebut mampu mendeteksi banjir lima jam lebih awal pada saat curah hujan terjadi. Selain prediksi banjir alat tersebut juga mampu mendeteksi tingkat curah hujan yang akan turun, sehingga kita bisa mengantisipasi lebih awal agar tidak terjadi banjir," demikian Eka Safrudin.

Pewarta: Sujud Mariono

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017