Paringin, (Antaranews Kalsel) - Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, merilis, dua kecamatan memiliki potensi rawan pergerakan tanah.

Dalam rilis tersebut, dua kecamatan yang berpotensi adanya gerakan tanah dikategorikan dalam tingkat menengah, yakni Kecamatan Halong dan Tebing Tinggi.

Kepala BPBD, Alive Yoesfah Love melalui Kasi Kedaruratan Muhammad Syuhada, mengatakan, data tersebut didapat dari Badan Geologi Pusat Volkanologi Mitigasi Bencana Geologi.

"Dikategorikan menengah yakni daerah yang mempunyai potensi menengah untuk terjadinya gerakan tanah jika intensitas hujan diatas normal," ujarnya.

Terutama lanjutnya, pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, tebing jalan atau lereng yang mengalami gangguan, sehingga memungkinkan terjadinya longsor.

Pada data BPBD hingga November 2017, wilayah yang mengalami longsor bukan hanya di wilayah potensi gerakan tanah. Dimana longsor yang terjadi antara 30 meter hingga 100 meter, diantaranya, Desa Mamigang RT 02, RT 03, RT 04, RT 06, kemudian Desa Dusun Ampinang RT 02, RT 03 di Kecamatan Halong. 

Mayanau Tebing Tinggi, Desa Lamida Bawah Kecamatan Paringin, Kelurahan Batu Piring RT 09 dan RT 10, Maradap, Murung Abuin dan Halubau Utara, Kecamatan Paringin Selatan.

Selain itu tambahnya, kecamatan lain tetap harus waspada, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, tebing jalan atau lereng, imbaunya.

Pewarta: Roly Supriadi

Editor : Roly Supriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017