Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Pendapatan petani kelapa sawit di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, mulai akhir November berangsur membaik, setelah hampir tiga bulan lesu.

Menurut seorang petani kelapa sawit asal Kelumpang Selatan, Ponari di Kotabaru Senin, beberapa bulan berakhir petani kelapa sawit swadaya mengalami paceklik.

"Selain buah sawit mengalami "trek" berkurang, harga tandan buah segar (TBS) juga terus turun. Hal itu membuat petani kelimpungan," katanya.

Namun memasuki minggu ke 2 November, buah TBS mulai terlihat lebih banyak, dan harga juga mulai membaik.

"Harga TBS untuk usia tanam di bawah 10 tahun awalnya kisaran Rp1.125 per kilogram di tingkat pemngumpul. Namun mulai pekan ke dua, harga mulai naik hingga Rp1,350 kilogram," terangnya.

Selain harga mulai berangusr naik, pentil buah (buah yang belum masak) di pohon juga terlihat lebih banyak, dan siap matang.

"Mungkin awal tahun petani kelapa sawit akan mengalami panen raya, dan mudah-mudahan harga terus naik," tuturnya.

Sementara itu, petani plasma kelapa sawit di Kotabaru mulai November juga mulai menikmati pendapatan hasil sawit lebih besar dari sebelumnya.

"Sebelumnya, hasil pendapatan petani plasma kelapa sawit untuk Oktober diterima kisaran Rp2,2 juta per hektare - Rp2,6 juta per hektare," kata seorang anggota plasma sawit Abu Bakar.

Sedangkan pendapatan plasma sawit yang diterima petani November kisaran Rp2,9 juta per ha hingga Rp4,2 juta per ha.

Pewarta: I Hanafi

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017