Banjarmasin (AntaranewsKalsel) - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Banjarmasin pada Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) tahun 2018 hanya diusulkan naik sebesar 1,63 persen.

Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina, setelah rapat penyampaian nota keuangan APBD Kota Banjarmasin tahun 2018 di gedung dewan kota, Selasa, mengungkapkan, memang rancangan APBD 2018 tetap defisit dengan ditutupi pembiayaan sekitar Rp77 miliar.

Menurut dia, APBD 2018 yang dirancang pemerintah kota tidak berbeda dengan tahun ini sebesar Rp1,5 triliun.

"Jadi PAD tahun akan datang itu diusulkan hanya naik 1,63 persen, belanja juga naiknya tidak sampai satu persen, sama seperti tahun ini," ujarnya.

Dikatakan Ibnu Sina, bisa mempertahankan besaran APBD bahkan menaikkan PAD beberapa persen di tahun akan datang itu kondisinya sudah sangat bagus.

"Bisa bertahan saja artinya tidak sampai turun itu sudah bagus, sebab dilihat situasi dan ekonomi negara kita secara keseluruhan saat ini," ucapnya.

Dikatakan Ibnu Sina, rancangan APBD 2018 tetap dibuat optimis akan bisa terdongkrak dengan meningkatnya PAD.

Di mana, kata dia, dengan mulai tumbuhnya wirausaha baru di daerah ini dan sektor pariwisata meningkat, serta banyaknya event nasional terselenggara di daerah ini sehingga bisa meningkatkan pendapatan daerah.

"Kalau Banjarmasin akan ramai dikunjungi, maka hotel-hotel akan bisa penuh setiap saat, tentunya berimbas bagi peningkatan PAD di sektor tersebut," paparnya.

Termasuk pula, kata dia, sektor PAD dari pajak rumah makan, di mana kini menjadi sektor paling potensial menyumbang PAD tersebut.

"Makanya saya minta instansi-instansi untuk bisa sebanyak-banyaknya mengambil kegiatan agar bisa diselenggarakan di kota ini, karena ini salah satu yang bisa menggerakkan ekonomi daerah kita lebih maju," paparnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017