PT Indocement Tunggal Prakarsa Tarjun bekerja sama dengan Pemkab Kotabaru, Kalimantan Selatan, dan Fakultas Perikanan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin melatih nelayan tangkap untuk membudidayakan kepiting cangkang lunak.


"Melalui program 'Community Development' (CD) 'Coorporate Social Responsibility' (CSR), kami berharap nelayan lokal memiliki keterampilan membudidayakan kepiting cangkang lunak," kata salah seorang manajemen PT Indocement Tunggal Prakarsa (ITP) Tbk Tarjun, Teguh Iman Basuki, Senin.

Menurut dia, budidaya kepiting cangkang lunak dapat menjadi usaha strategis bagi nelayan tradisional di Kotabaru.

Karena kondisi geografis sangat mendukung untuk budidaya perikanan.  

Budidaya kepiting lunak ini juga diharapkan dapat mendukung perekonomian nelayan lokal yang sebagian besar masih menggunakan alat tangkap tradisional.

Teguh mengungkapkan, lokasi tambak yang ideal untuk budidaya kepiting cangkang lunak, daerah air payau dengan salinitas 15-30 parts per thousand (ppt) atau promil.

Dengan kadar keasaman (pH) antara 7,2-7,8, dengan suhu air antara 23-32 derajat celcius, dan lokasi memiliki jenis tanah liat berpasir dengan tipe dan tekstur tanah dalam keadaan baik, maka lahan itu cocok untuk budidaya kepiting.

Narasumber dari Universitas Lambung Mangkurat Pahmi Ansyari, mengemukakan, usaha budidaya kepiting cangkang lunak ini dapat menjadi mata pencaharian masyarakat Kotabaru, apalagi kalau diproduksi dalam jumlah besar dan dapat diekspor.

Bupati Kotabaru H Irhami Ridjani berharap, Indocement tidak hanya melakukan pelatihan, tetapi hendaknya juga pembinaan nelayan secara terus menerus hingga berhasil.

"Pelatihan budidaya kepiting ini dapat menjadi alternatif untuk menambah lapangan kerja baru sehingga mengurangi angka pengangguran di Kotabaru yang jumlahnya mencapai kisaran 7.000 orang," katanya./C/C



                                                       

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012