Nelayan di Kotabaru Kalimantan Selatan diharapkan mampu memproduksi garam untuk keperluan sendiri agar tidak selalu tergantung dengan pasokan dari daerah lain.


Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kotabaru H Talib, Minggu, di Kotabaru mengatakan, Bupati Kotabaru H Irhami Ridjani mengharapkan nelayan bisa memproduksi garam sendiri.

"Karena hingga saat kebutuhan garam di Kotabaru masih selalu didatangkan dari Madura dan Pulau Jawa," jelasnya.

Menurut bupati, lanjut Talib, biaya produksi garam cukup murah yakni, sekitar Rp400 per kilogram.

Sedangkan harga jual garam di tingkat nelayan mencapai Rp8.000-Rp9.000 per kg.

"Sementara Kotabaru memiliki wilayah perairan laut dan lokasi pertambakan cukup luas," paparnya.

Talib mengungkapkan, ada beberapa kendala yang akan dihadapi untuk memproduksi garam.

Di antaranya, masalah salinitasi atau kandungan garam air laut di Kotabaru masih di bawah standar di Madura atau Pulau Jawa.

Salinitasi di Kotabaru kisaran 32-24 ppt, sementara standar salinitasi yang dibutuhkan untuk memproduksi garam kisaran 36-38 ppt.

Namun demikian, kata Talib, pihaknya segera melakukan uji laboratorium kembali dan melakukan studi banding ke beberapa daerah penghasil garam bersama nelayan lokal.

Hingga saat ini nelayan Kotabaru memerlukan garam kasar asal Madura dan daerah lainnya untuk memproduksi ikan asin ribuan ton per tahun.

"Dengan memproduksi garam sendiri diharapkan bisa meningkatkan pendapatan bagi nelayan lokal," imbuhnya./C/C
 

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012