Kedatangan kru ekspedisi pelayaran Sabang-Merauke ke Kotabaru, Kalimantan Selatan, bukan hanya mengunjungi kepulauan di Indonesia, akan tetapi juga bernostalgia dengan pejabat setempat.
Wakil Bupati Kotabaru Rudy Suryana, Minggu mengatakan, perahu katir yang berlabuh ini merupakan nostalgia. Kegiatan ini tindak lanjut dari 20 tahun yang lalu saat Kotabaru masih dipimpin oleh Tata M Anwar ketika menjadi Bupati Kotabaru.
"Kedatangan mereka hanyalah nostalgia, karena mereka semua adalah teman saya dan mereka sempat tidur di rumah saya," katanya.
Kapten Kapal dan sekaligus Nahkoda Katir Nusantara 2 Effendy Soleman mengatakan, kedatangannya ke Kotabaru bukan baru sekali ini, tapi sudah dua kali.
Ia menginjakkan kaki di Kotabaru seperti berada di Jakarta dan tidak telalu asing karena di sini bertemu teman-teman lama.
Soleman mengharapkan setelah adanya ekspedisi ini, agar setiap daerah memiliki perwakilan untuk mengikuti petualangan, terutama kecintaan bahari.
Kapal ini memiliki panjang 8,5 meter, lebar 6 meter dengan tinggi tiang layar 10 meter dan dibantu dua mesin tempel masing-masing 15 pk bila diperlukan dengan harga sekitar 300 juta.
Selain itu, perahu katir ini dilengkapi alat seperti GPS, kompas dan telepon satelit sebagai pembantu menemukan arah yang akan dituju dan mengukur jarak yang akan ditempuh.
Setelah sempat empat bulan tidak melakukan petualangan laut karena kehabisan dana, akhirnya perahu ini kembali berlayar dan mendapat bantuan dari TNI AL.
Mantan Bupati Kotabaru Tata M Anwar mengatakan, ekspedisi ini dapat memancing semangat anak muda Kabupaten Kotabaru untuk ikut menjadi kru dan berpetualang mengarungi samudera.
"Ini harus didukung oleh pemerintah daerah sekaligus sebagai penyokong dana dan TNI Angkatan Laut sebagai pembimbing dan melatih anak-anak muda kotabaru untuk masa yang akan datang", kata Tata./C/
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012