Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Kongres Sungai Indonesia (KSI) III yang digelar sejak 1-4 November 2017 di Kota Banjarmasin akhirnya menelurkan lima poin maklumat "Banjarmasin".

Lima poin maklumat ini, ujar Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina yang menutup acara tersebut yang bertempat di halaman eks kantor Gubernur Kalsel, Sabtu, harus bisa digaungkan hingga masuk istana negara.

"Ini adalah kegiatan yang penting bagi pelestarian sungai di nusantara, hingga tekat dan pemikiran bersama dalam kongres ini harus bisa membuat perhatian pemerintah pusat, moga bisa dibawa masuk ke istana negara," ujarnya.

Apalagi, sebut dia, KSI IV akan diselenggarakan di DKI Jakarta.

"Jadi dari Kota Banjarmasin kita lempar ke Jakarta, biar lebih dekat dengan Istana Negara," tuturnya.

Dia pun mengucapkan sukses diselenggarakan KSI III di kotanya ini, di mana Banjarmasin yang dikenalnya Kota Seribu Sungai akan selalu terbuka bagi kegiatan berskala nasional.

"Moga akan selalu ingat dan rindu untuk datang ke Banjarmasin, kota sungai terindah di Indonesia," tutur Ibnu Sina.

Ada pun lima poin maklumat "Banjarmasin" yang ditelurkan pada KSI III tersebut yang bertema "Kerja bersama untuk konservasi sumberdaya air sebagai beranda terdepan kejayaan maririm Indonesia" adalah :

1. Mengingat sumberdaya air di kabupaten indonesia sudah sangat keitis diakibatkan oleh persoalan kebijakan, prilaku manusia, perilaku perusahaan dan pola pembangunan yang tidak memperihatikan krateristik sumberdaya air dan lingkungan hidup. Masalah tersebut pula diatasi dengan pendekatan budaya, hukum, perbaikan kebijakan, edukasi dasar, sistem informasi yang dapat dijangkau oleh masyarakat, inovasi teknologi tepat guna yang ramah lingkungan.

2. Guna menjamin kelestarian sumberdaya air daerah akan sungai beserta ekoaistemnya, maka perlu menekan laju deforestasi dengan cara menata kebijakan, mengontrol ijin dan pengawasan pemanfaatan hutan.

3. Memastikan sungai sebagai urat nadi peradaban maririm yang dibangun melalui kebijakan, pendidikan, kebudayaan dan pengembangan strategi untuk mewujudkan ekologi, ekonomi dan sosial budaya yang berbasis.

4. Mengarus-utamakan kearifan lokal dalam memperkuat peradaban sungai melalui inisiatif masyarakat dengan penguatan adat (sungai sebagai ibu kehidupan), pemanfaatan IT, peningkatan riset terkait pelestarian kearifan lokal.

5. Mendesak pembentukan badan otoritas sungai atau kementerian sungai, membentuk jejaring gerakan komunitas sungai dan melibatkan peran dunia usaha dan industri guna mempercepat proses pemulihan kualitas, kuantitas, penataan sungai dan sumberdaya air yang ramah lingkungan.

Ketua panitia penyelengaraan KSI III di Banjarmasin Syaipul Adhar menyatakan, maklumat yang sudah hasilkan dari pemikiran sekitar 700 peserta kongres dari seluruh Indonesia ini akan disampaikan ke Presiden.

"Moga upaya kita berasama untuk melestarikan sungai ini didengar presiden," pungkasnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017