Tanjung, Antaranews.Kalsel - Kader posyandu di Kecamatan Muara Uya, Kabupaten Tabalong,  menerapkan aplikasi Mari Belajar Atasi Diare Nyeri dan Demam (MBA Dinda) sebagai upaya pengobatan mandiri dengan memanfaatkan tanaman obat keluarga.

Kepala Puskesmas Muara Uya Agus di Tanjung, Selasa menyampaikan aplikasi ini bertujuan meningkatkan keterampilan kader posyandu serta masyarakat dalam melakukan pengobatan sendiri.
    
"Harapan kita para kader bisa meningkatkan kemandirian dalam melakukan pengobatan secara benar," ungkap Agus.
    
 Dalam penerapan aplikasi Mba Dinda ini para kader harus memahami lima hal dalam pemanfaatan tanaman obat keluarga diantaranya kandungan bahan aktif, takaran dan cara pemberian obat serta mengenali tanda bahaya diare maupun demam.
    
 Dengan mengenali tanda bahaya diare, nyeri dan demam masyarakat memanfaatkan tanaman obat keluarga dan meminimalkan penggunaan obat bermerek.
    
Sebelumnya Puskesmas Muara Uya juga menggelar lomba kader posyandu untuk menguji kemampuan dan pengetahuan para kader dalam penanganan diare, nyeri dan demam dimana kader posyandu Desa Uwie meraih peringkat pertama disusul kader dari Desa Mangkupum dan Desa Palapi
    
Agus menambahkan saat ini sudah dibentuk Sistem Koordinasi Desa Ambulan Rujukan (SIKODAR) yakni sistem koordinasi transportasi masyarakat yang sakit untuk dirujuk ke puskesmas Muara Uya.
    
Sistem ini merupakan bentuk pro aktif dan kemandirian masyarakat dalam rujukan warga sakit yang tertuang dalam kerjasama antara puskesmas, camat dan kepala desa di Kecamatan Muara Uya.

Pewarta: herlina lasmianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017