Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin, menabur benih ikan baung dan patin di Sungai Martapura di wilayah Banua Anyar, Banjarmasin Utara.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kota Banjarmasin, Lauhem Mahfuzi saat dilokasi pelepasan benih ikan, Jumat, mengatakan, sebanyak 10 ribu benih ikan yang dilepas di Sungai Martapura.
"Beragam jenis ikan lokal pastinya, ada ikan baung, patin, haruan (gabus) dan papuyu," ujarnya.
Semua ikan ini, kata dia, merupakan ikan yang hidup di Sungai Martapura, namun belakangan sudah mulai langka.
"Makanya harapan kita dengan ditaburnya bibit ikan ini, akan kembali banyak ragam ikan di sungai ini," ucap Lauhem.
Dan tentunya, sambung dia, Sungai Martapura kembali ramai sebagai tempat pemancingan masyarakat.
"Kita melarang ada penangkapan ikan dengan cara menyetrum atau obat kimia, ini yang membuat ikan menjadi punah," tegasnya.
Jika ada oknum warga yang melakukan pelanggaran penangkapan ikan itu, ujarnya, diharap pihak berwajib menangkapnya.
"Bahkan sudah ada oknum penangkap ikan dengan cara tidak dibenarkan ini sudah kita proses, tentunya harus dihukum pidana," ujarnya.
Lauhem menyatakan, pihaknya akan terus melakukan penebaran bibit ikan ini di Sungai Martapura, hingga tidak menjadi punah.
Dia pun mengharap warga untuk juga melestarikan kekayaan sungai dan kualitas airnya untuk tidak membuang sampah dan limbah ke sungai.
"Sebab sangat besar manfaatnya sungai ini bagi kehidupan kita, hingga semua wajib menjaganya," tutur Lauhem.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kota Banjarmasin, Lauhem Mahfuzi saat dilokasi pelepasan benih ikan, Jumat, mengatakan, sebanyak 10 ribu benih ikan yang dilepas di Sungai Martapura.
"Beragam jenis ikan lokal pastinya, ada ikan baung, patin, haruan (gabus) dan papuyu," ujarnya.
Semua ikan ini, kata dia, merupakan ikan yang hidup di Sungai Martapura, namun belakangan sudah mulai langka.
"Makanya harapan kita dengan ditaburnya bibit ikan ini, akan kembali banyak ragam ikan di sungai ini," ucap Lauhem.
Dan tentunya, sambung dia, Sungai Martapura kembali ramai sebagai tempat pemancingan masyarakat.
"Kita melarang ada penangkapan ikan dengan cara menyetrum atau obat kimia, ini yang membuat ikan menjadi punah," tegasnya.
Jika ada oknum warga yang melakukan pelanggaran penangkapan ikan itu, ujarnya, diharap pihak berwajib menangkapnya.
"Bahkan sudah ada oknum penangkap ikan dengan cara tidak dibenarkan ini sudah kita proses, tentunya harus dihukum pidana," ujarnya.
Lauhem menyatakan, pihaknya akan terus melakukan penebaran bibit ikan ini di Sungai Martapura, hingga tidak menjadi punah.
Dia pun mengharap warga untuk juga melestarikan kekayaan sungai dan kualitas airnya untuk tidak membuang sampah dan limbah ke sungai.
"Sebab sangat besar manfaatnya sungai ini bagi kehidupan kita, hingga semua wajib menjaganya," tutur Lauhem.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017