Barabai, (Antaranews Kalsel) - Desa Walatung, Kecamatan Pandawan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, menjadi sentra pengembangan ikan Betok (Papuyu) karena cocok untuk budi daya ikan dengan nama ilmiah Anabas testudineus tersebut.
Menurut Penyuluh Perikanan Kecamatan Pandawan Fahriza Rifani di Barabai, Rabu, sebelumnya telah dilakukan penelitian oleh Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru dan dipastikan daerah rawa di Desa Walatung menjadi habitat yang cocok untuk pengembangan ikan Betok.
"Sesuai program Bupati, Desa Walatung bakal menjadi sentra pengembangan ikan Betok mulai dari pembibitan, indukan, pembuatan pakan sampai dengan pemeliharaannya," katanya.
Fahriza menambahkan penelitian di Desa Walatung bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten HST sudah memasuki tahap membuatan kolam sebanyak 10 buah oleh Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Waringin Baru.
Terpisah Pelaksana tugas Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Sunarwi Warni menyampaikan saat ini harga ikan Betok besar cukup mahal dibanding jenis ikan air tawar lainnya.
Ian Betok dengan ukuran sedang harganya mencapai Rp32 Ribu per kilogram di tingkat grosir dan Rp36 ribu di tingkat eceran.
Kondisi ini jadi motivasi masyarakat untuk ikut membudidayakan ikan Betok guna menambah pendapatan keluarga.
Suwarwi menambahkan di `Bumi Murakata` ini telah mengembangkan sektor perikanan air tawar masing-masing di Desa Walatung dengan ikan Betok, Desa Mahang Baru dengan ikan Gabus dan Desa Samhurang ikan Tauman (sejenis ikan gabus).
"Saat ini kami juga sudah melakukan pelatihan-pelatihan kepada para Pokdakan dengan mendatangkan tenaga ahli untuk belajar mengolah hasil perikanan sebagai usaha alternatif," kata Suwarwi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Menurut Penyuluh Perikanan Kecamatan Pandawan Fahriza Rifani di Barabai, Rabu, sebelumnya telah dilakukan penelitian oleh Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru dan dipastikan daerah rawa di Desa Walatung menjadi habitat yang cocok untuk pengembangan ikan Betok.
"Sesuai program Bupati, Desa Walatung bakal menjadi sentra pengembangan ikan Betok mulai dari pembibitan, indukan, pembuatan pakan sampai dengan pemeliharaannya," katanya.
Fahriza menambahkan penelitian di Desa Walatung bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten HST sudah memasuki tahap membuatan kolam sebanyak 10 buah oleh Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Waringin Baru.
Terpisah Pelaksana tugas Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Sunarwi Warni menyampaikan saat ini harga ikan Betok besar cukup mahal dibanding jenis ikan air tawar lainnya.
Ian Betok dengan ukuran sedang harganya mencapai Rp32 Ribu per kilogram di tingkat grosir dan Rp36 ribu di tingkat eceran.
Kondisi ini jadi motivasi masyarakat untuk ikut membudidayakan ikan Betok guna menambah pendapatan keluarga.
Suwarwi menambahkan di `Bumi Murakata` ini telah mengembangkan sektor perikanan air tawar masing-masing di Desa Walatung dengan ikan Betok, Desa Mahang Baru dengan ikan Gabus dan Desa Samhurang ikan Tauman (sejenis ikan gabus).
"Saat ini kami juga sudah melakukan pelatihan-pelatihan kepada para Pokdakan dengan mendatangkan tenaga ahli untuk belajar mengolah hasil perikanan sebagai usaha alternatif," kata Suwarwi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017