Amuntai, (Antaranews.Kalsel) -Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan mengantisipasi penggunaan bahan kimia berbahaya dalam pembuatan jamu tradisional maupun jamu kemasan guna melindungi kesehatan masyarakat.


Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Agus Fidliansyah di Amuntai, Rabu mengatakan, semakin banyak produk jamu dipasaran maupun jamu tradisional racikan (jamu gendong).

"Kita ingin melestarikan budaya minum jamu untuk mendukung Indonesia Sehat sekaligus menggerakkan ekonomi rakyat. Namun juga perlu diantisipasi penggunaan zat kimia atau bahan berbahaya dalam pembuatan jamu," ujar Agus.

Agus mengatakan, adanya Gerakan nasional Bugar dengan Jamu (Gernas Bude Jamu) diharapkan akan menjamin jamu yang bermutu, aman dan bermanfaat, meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap jamu, serta meningkatkan daya saing pelaku usaha jamu.

Kadinkes HSU mengatakan sudah mengumpulkan sebanyak 40 orang petugas farmasi dan kader kesehatan dari 13 Unit Pelayanan Teknis (UPT) Kesehatan dari 13 kecamatan untuk diberikan pengetahuan terkait Gernas Bude Jamu.

Para kader kesehatan dan petugas farmasi ini diharapkan dapat mensosialisasikan pengetahuan yang diperoleh kepada masyarakat, khususnya pelaku usaha jamu dan pedagang jamu gendong.

Pada pertemuan itu didatangkan nara sumber Kabid Farmasi dan SDK Dinkes Provinsi Kalsel, Kasi Kefarmasian Dinkes Provinsi Kalsel, Kabid Pelayanan dan SDK Dinkes Kabupaten HSU, Kasi Farmasi, Alkes dan PKRT Dinkes Kabupaten HSU.

Materi yang disampaikan meliputi Keamanan Jamu dan Bahan Berbahaya pada Obat Tradisional, Kebijakan Pengembangan Obat Tradisional Peberdayaan Masyarakat dengan Swamedikasi Jamu (Bude Jamu), Pemilihan bahan baku jamu / simplisia yang baik dan segar, serta Pedoman Pembinaan Usaha di Bidang Obat Tradisional (Usaha Jamu Racikan dan Usaha Jamu Gendong).

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Eddy Abdillah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017