Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kantor Berita Indonesia yang dulu bernama Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara Kalimantan Selatan, turut mendorong atau memperjuangkan terwujudnya Jembatan Selat Pulaulaut Kotabaru-Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu.

Kepala Biro (Karo) Antara Kalimantan Selatan (Kalsel) Abdul Hakim Muhiddin menyampaikan harapan agar terwujudnya Jembatan Kotabaru itu saat pertemuan dengan Sukardi Rinakit, Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bersama stafnya di Banjarmasin, Sabtu siang.

Keberadaan Jembatan Kotabaru bukan saja untuk mempermudah hubungan, tetapi bisa lebih menumbuhkembangkan usaha perekonomian di wilayah timur Kalsel khususnya dan secara umum provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota ini.

Pasalnya wilayah timur Kalsel yang berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dengan pertumbuhan ekonomi tergolong tinggi itu, selain memiliki sumber daya alam (SDA) seperti tambang dan usaha pertanian/perkebunan, juga sumber daya kelautan dan perikanan yang cukup potensial.

Oleh karena itu wajar kalau masyarakat Kabupaten Kotabaru dan daerah sekitar sejak lama mendambakan jembatan yang menghubungan antara daratan Kalimantan dengan Pulau Laut (tempat ibukota kabupaten) tersebut.

Melalui Staf Khusus Presiden Joko Widodo tersebut, Karo Antara Kalsel juga berharap, agar Presiden atau minimal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera merealisasikan terwujudnya Jembatan Kotabaru.

"Sementara menunggu uluran tangan pemerintah pusat, pemerintah provinsi (Pemprov) setempat bersama pemerintah Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Kalsel sudah memulai membangun jembatan terpanjang di provinsi ini," tuturnya.

Pembiayaan pembangunan jembatan tersebut dengan sistem sharing antara Pemprov Kalsel, Pemkab Kotabaru dan Tanbu, sedangkan sisanya atau bentang tengah mengharapkan bantuan pemerintah pusat, demikian Abdul Hakim.

Sementara pewarta Antara Kalsel Ulul Maskurian dan H Syamsuddin Hasan mengharapkan, pembangunan Bendungan Pipitak Jaya di Kabupaten Tapin yang merupakan proyek strategis nasional (PSN) segera terealisasi.

"Dengan terwujud atau berfungsinya Bendungan Pipitak Jaya kemungkinan akan dapat menunjang usaha perkebunan bawang merah yang kini ramai masyarakat Tapin lakukan," tambag Ulul.

Sedangkan Syamsuddin Hasan secara khusus pula mengharapkan agar pemerintah pusat membantu penyelesaian pembangunan bendungan di daerah hulu sungai atau "Banua Anam" Kalsel yang belum bisa berfungsi secara paripurna.

Bendungan di Banua Anam yang masih mengharapkan bantuan pemerintah pusat itu antara lain Bendungan Amandit Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Batang Alai Kabupaten Hulu Sungai Tengah, dan Bendungan Pitap Kabupaten Balangan.

Menanggapi harapan terwujudnya Jembatan Kotabaru tersebut, Sukardi/Staf Khusus Presiden itu berjanji pada kesempatan pertama menyampaikan kepada orang nomor satu di republik ini atau minimal kepada Menteri PUPR.

"Tetapi yang jelas perencanaan pembangunan yang masuk PSN, Bapak Presiden Joko Widodo terus melakukan pemantauan progress raport, sehingga tidak bisa main-main," tuturnya didampingi staf lain dari Staf Khusus Presiden tersebut atau Tim Staf Khusus Kepresidenan itu.

Usai makan siang di Depot Sari Patin Kayu Tangi Banjarmasin, rombongan Staf Khusus Presiden Joko Widodo tersebut sempat bersilaturahmi dengan Kepala Biro Humas Setdaprov Kalsel, Kurnadiansyah yang datang belakangan secara tiba-tiba.

Pada kesempatan tersebut Karo Humas Setdaprov Kalsel menerima sejumlah pamplet bergambarkan Presiden Joko Widodo bersama anak-anak peserta Festival Anak Saleh Indonesia (FASI) se-Indonesia 2017 di "kota seribu sungai" Banjarmasin, 16 September lalu.

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017