Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Anggota DPRD Kota Banjarmasin M Yamin menyatakan, daerahnya harus serius mewujudkan pembangunan kota tua yang direncanakan di wilayah Sungai Jingah, Banjarmasin Utara.

"Keseriusan itu dengan mulai adanya gerakan yang kelihatan nyata pada awal-awal ini," ujar politisi Gerindra itu di gedung dewan kota, Kamis.

Menurut dia, sejak digaungkan pemerintah kota setahun ini untuk menjadikan wilayah Sungai Jingah menjadi kota tua, belum terlihat jelas program pembangunan yang dilakukan sebagai langkah awal keseriusannya.

"Kita di dewan juga belum dapat gambaran jelas seperti apa nantinya kota tua di wilayah Sungai Jingah itu," papar anggota komisi II tersebut.

Meskipun demikian, kata Yamin, pihaknya sangat mendukung program kepariwisataan ini, sebab ini akan menjadi objek wisata baru bagi Kota Banjarmasin yang menarik dikunjungi.

"Karena memang di wilayah Sungai Jingah itu masih banyak rumah-rumah beranomen masa lalu atau rumah Banjar tua," tuturnya.

Sehingga, kata dia, pelestarian rumah khas Banjar masa lalu itu memang harus dilakukan pemerintah kota, dan langkahnya harus pula mengempentingkan kesejahteran masyarakat di sana.

"Dengan akan menjadi daerah pariwisata, tentunya akan berimbas pada peningkatan perekonomian masyarakat daerah itu, hingga kita dorong agar segeranya diwujudkan," tuturnya.

Yamin menyatakan, sebagai komisi II yang membidangi kepariwisataan, pihaknya akan menunggu program yang diajukan pemerintah kota pada pembahasan APBD 2018.

"Kalau pada APBD perubahan tahun ini belum ada saya ketahui program untuk pembangunan kota tua itu," bebernya.

Sementara itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin mengemukakan, pembentukan kawasan wisata kota tua di kota ini baru akan terealisasi di tahun 2018.

"Sekarang kami masih mempersiapkan kawasan yang akan dijadikan objek wisata itu," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin Ikhsan Alhaq.

Menurut dia, pembangunan sebuah kawasan yang disebut atau dinamakan kota tua tidak mudah, sebab menyangkut kepentingan dan peran yang juga menjadi menjadi kota besar dari masyarakat setempat.

Di samping itu lanjutnya, sumber dana untuk membangun lokasi wisataitu , diperlukan jumlah yang cukup besar. Karena ini bentuknya kawasan, jadi biayanya bisa saja besar, imbuhnya.

Diharapkan inginnya, bila rencana itu dapat direalisasikan pada tahun 2018 nanti, maka segenap pihak terkait bisa berperan aktif dalam pembenahan, penataan hingga pemeliharaan kawasan dimaksud.

"Untuk sumber dana, kami juga belum tahu pasti. Tetapi bila dilakukan pembangunan kawasan kota tua itu, perlu kerjasama semua pihak atau bekarubutan (gotong royong)," ungkapnya, mengutip satu kata bahasa Banjar.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017