Martapura, (Antaranews Kalsel) - Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor melepasliarkan sebanyak 110.000 benih ikan lokal di Sungai Martapura untuk kelestarian beragam jenis ikan lokal dan menjaga ekosistem sungai di provinsi itu. 


"Kami ingin ikan lokal Kalsel tetap banyak jumlahnya diperairan sekaligus menjaga ekosistem sungai," ujarnya di tepi Sungai Martapura Desa Pekauman Kabupaten Banjar, Selasa.

Pelepasliaran (restocking) ratusan ribu benih ikan lokal itu dilakukan bersama dengan Kepala Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan KKP Rina.

Selain itu, juga diikuti Bupati Banjar dan anggota Forkopimda Banjar yang bersama-sama melepaskan benih ikan dari dalam kantong plastik ke aliran Sungai Martapura.

Menurut gubernur, pelepasliaran ikan lokal yang terdiri dari 40 ribu ikan Papuyu atau Betok, jelawat 50 ribu, ikan baung 10 ribu dan patin 10 ribu diharapkan menambah jumlah ikan di sungai itu.

"Dulu, jika memancing ikan di Sungai Martapura ini, tidak sampai 1 jam sudah dapat ikan, tetapi sekarang bisa sampai seharian tidak dapat ikan sehingga ada gangguan ekosistem sungai," ucapnya.

Diharapkan, pelepasliaran ratusan ribu benih ikan lokal itu mampu menambah jumlah ikan dan diperkirakan dalam waktu enam bulan atau satu tahun ikannya sudah besar-besar.

"Kami juga berharap penangkapan ikan di Sungai Martapura ini dengan cara dipancing, bukan disetrum atau pakai cara lain yang bisa merusak ekosistem sungai," pesannya.

Kepala BKIPM-KHP Rina mengatakan, pelepasliaran ikan lokal di aliran Sungai Martapura ini mendukung program yang dilaksanakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

"Program KKP yakni pelestarian ikan terutama jenis ikan lokal untuk menjaga ekosistem sungai disamping program gerakan masyarakat sadar mutu dan karantina ikan (Gemasatukata)," ujarnya.

Sementara itu, ratusan ribu benih ikan lokal yang dilepasliarkan berasal dari Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandi Angin sebanyak 100 ribu dan 10 ribu ekor ikan patin dari BBI-IAT.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017