Banjarmasin, (Antarnews Kalsel) - Kodim 1007/Banjarmasin, memutar kembali film gerakan G30S/PKI agar anak muda bangsa saat ini tidak pernah melupakan sejarah.

"Generasi muda bangsa jangan sampai lupa akan sejarah atas kegenasan pemberontakan G30S/PKI yang ingin merubah Pancasila," kata Komandan Kodim 1007 Banjarmasin Letkol Inf Wilson Napitupulu di Banjarmasin, Rabu.

Dikatakannya, pemutaran film ini juga bertujuan agar semua rakyat Indonesia tahu bagaimana keganasan kaum paham komunis yang membunuh tujuh Jenderal TNI-AD. Dan peristiwa kelam seperti itu jangan sampai terjadi kembali.

Dalam pemutaran film yang ditonton secara bersama-sama oleh masyarakat Banjarmasin di halaman belakang Makodim itu di hadiri lebih 300 orang warga sekitar yang sangat antusias melihat sejarah kelam bangsa.

Wilson juga mengatakan pemutaran film G30S/PKI itu perintah langsung dari Panglima TNI, agar semua warga Indonesia khususnya Banjarmasin tidak akan pernah melupakan sejarah tersebut.
 
"Tidak ada rekayasa ataupun tekanan dalam pembuatan film yang di Sutradarai Arifin Sinur di masa orde baru, dan itu ditegaskan oleh istrinya sendiri," ucap Alumni Akmil 1998 itu.

Kodim Banjarmasin akan terus mengawal keutuhan NKRI dan dan tidak ada yang bisa menggantikan Pancasila dengan apapun.

Dia juga mengatakan kejadian pemberontakan G30S/PKI jangan sampai terulang kembali di masa sekarang, makanya film keganasan kaum komunis itu diputar kembali agar masyarakat mengetahui sejarah tersebut.

"Film G30S/PKI ini akan terus kami putar dan masih ada tiga koramil lagi  yang akan mengadakan nonton bareng bersama warga di kecamatan masing-masing," tutur Dandim yang akrab dengan awak media itu.

Sementara itu Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengaku tidak peduli terhadap polemik mengenai pemutaran film sejarah pemberontakan Partai Komunis Indonesia pada 30 September 1965 yang dikenal dengan istilah Gerakan 30 September atau G30S/PKI.

"Perintah saya, mau apa memangnya," jawab Gatot Nurmantyo saat dikonfirmasi wartawan terkait instruksi gerakan nonton bareng film G30S/PKI di seluruh jajaran hingga tingkat Kodim, Koramil, Babinsa.

"Biarin saja (ada polemik)," kata Gatot usai ziarah Makam Proklamator Soekarno di Blitar, Jawa Timur, Senin.

Gatot mengatakah bahwa apa yang dia perintahkan selaku Panglima TNI adalah melaksanakan sekaligus menyebarluaskan fakta-fakta nilai sejarah pada generasi muda.

"Yang bisa melarang saya hanya pemerintah. Polemik dan ada penentangan dari berbagai pihak itu, emangnya gue pikirin (memangnya saya pikir/peduli). Politik dalam negeri apa dikatakan silakan," ujarnya.

Gatot menegaskan bahwa instruksi nobar film G30S/PKI adalah upaya TNI dalam meluruskan sejarah.

"Kalau selama ini meluruskan sejarah, menceritakan sejarah tidak boleh, mau jadi apa bangsa ini?" kata dia.

Pewarta: Gunawan Wibisono

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017