Amuntai, (Antaranews.Kalsel) - Bupati Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan Abdul Wahid berharap terjadinya kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Provinsi Kalimantan Selatan bisa menjadi pelajaran bagi Aparatur Sipil Negara didaerahnya.


"Kasus ini hendaknya membuat pimpinan SKPD semakin berhati-hati dan waspada serta saling mengingatkan, agar tidak sampai terjadi kasus serupa dijajaran ASN di Kabupaten Hulu Sungai Utara," ujar Abdul Wahid di Amuntai, Senin.

Wahid mengatakan, kebijakan atau kegiatan yang dianggap biasa didaerah bisa jadi bukan hal biasa bagi aparat penegaK hukum seperti KPK. Menurutnya peristiwa OOT banyak mengarah pada pimpinan instansi pemerintah sehingga perlu mawas diri dan bersabar dalam melaksanakan tugas kepemimpinan.

Memimpin apel gabungan ASN di Halaman Pemda HSU, Wahid mengajak seluruh jajaran ASN didaerahnya untuk saling menjaga dan mengingatkan agar dalam melaksanakan tugas tidak terjerumus dalam perbuatan korupsi, termasuk kegiatan pungutan liar atau pungli.

Bupati menginformasikan bahwa proses lelang jabatan sudah dimulai, Ia meminta semua pihak untuk memberikan masukan dan saran terkait proses lelang jabatan."Masukan dari masyarakat sangat diharapkan baik disampaikan melalui pesan singkat sms, maupun melalui media lainnya," kata Wahid.

Dikatakannya, lelang jabatan bisa diikuti semua ASN yang memenuhi persyaratan untuk menduduki jabatan dipemerintahan.Ia juga menyampaikan, bahwa uji kompetensi pejabat eselon dua telah usai yang akan memunculkan tiga kategori yakni kategori yang disarankan, kategori dipertimbangkan dan kategori yang tidak disarankan.

"Kita berharap melalui lelang jabatan dan uji kompetensi ini nantinya akan muncul para pejabat atau pimpinan yang bisa membawa para pegawai meningkatkan kinerja pelayanan kepada masyarakat," katanya.



Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Eddy Abdillah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017