Rantau, (Antaranews Kalsel) - Bupati Tapin HM Arifin Arpan hadiri Apel Gelar Pasukan Penanggulangan Karhutla yang dilaksanakan oleh PT Hasnur Citra Terpadu (PT HCT) Rantau, Rabu.
"Apel ini kita gunakan sebagai ajang untuk mempersiapkan diri kita dalam menghadapi bencana kebakaran setiap musim kemarau," ucap Bupati Tapin.
Selain itu, Bupati mengingatkan agar kegiatan ini jangan hanya ceremonial saja, namun perlunya keaktifan dari selurun jajaran dan instansi untuk benar-benar mengantisipasi terjadinya karhutla.
Hal tersebut dijelaskannya karena kebakaran lahan dan hutan adalah masalah yang terus kita lakukan setiap tahunnya.
"Karhutla bukan hanya merupakan bencana lokal maupun nasional tetapi telah terjadi polemik ditingkat regional Asean," ujarnya.
Itu sebagian besar disebabkan oleh kelalaian aktifitas petani dalam membersihkan lahan serta diperparah dengan adanya beberapa perusahaan yang melakukan land clearing dalam cara membakar.
"Jadi sebelum terjadi karhutla, kita harus waspada, dengan cara melakukan tindakan-tindakan strategis, terutama kalau ada titik hotspot harus segera dikoordinasikan," jelasnya.
Dalam apel terpadu tersebut juga dihadiri Bupati Tapin M Arifin Arpan, Kapolres Tapin AKBP Zulkifli Ismail, Dandim 1010 Rantau Letkol CZI Bambang Iswandaru, Kepala BPBD Tapin Nordin, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Zain Arifin Deputi Presiden Direktur Hasnur Group Suroyo Gino.
Selain itu, dilaksanakan simulasi memadamkan kebakaran lahan yang terjadi di wilayah kawasan perkebunan perusahaan dari Hasnur Grup tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
"Apel ini kita gunakan sebagai ajang untuk mempersiapkan diri kita dalam menghadapi bencana kebakaran setiap musim kemarau," ucap Bupati Tapin.
Selain itu, Bupati mengingatkan agar kegiatan ini jangan hanya ceremonial saja, namun perlunya keaktifan dari selurun jajaran dan instansi untuk benar-benar mengantisipasi terjadinya karhutla.
Hal tersebut dijelaskannya karena kebakaran lahan dan hutan adalah masalah yang terus kita lakukan setiap tahunnya.
"Karhutla bukan hanya merupakan bencana lokal maupun nasional tetapi telah terjadi polemik ditingkat regional Asean," ujarnya.
Itu sebagian besar disebabkan oleh kelalaian aktifitas petani dalam membersihkan lahan serta diperparah dengan adanya beberapa perusahaan yang melakukan land clearing dalam cara membakar.
"Jadi sebelum terjadi karhutla, kita harus waspada, dengan cara melakukan tindakan-tindakan strategis, terutama kalau ada titik hotspot harus segera dikoordinasikan," jelasnya.
Dalam apel terpadu tersebut juga dihadiri Bupati Tapin M Arifin Arpan, Kapolres Tapin AKBP Zulkifli Ismail, Dandim 1010 Rantau Letkol CZI Bambang Iswandaru, Kepala BPBD Tapin Nordin, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Zain Arifin Deputi Presiden Direktur Hasnur Group Suroyo Gino.
Selain itu, dilaksanakan simulasi memadamkan kebakaran lahan yang terjadi di wilayah kawasan perkebunan perusahaan dari Hasnur Grup tersebut.
Editor : Muhammad Husien Asy'ari
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017