Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, tengah menjajaki pengembangan obyek wisata susur pesisir di daerah itu.

"Kalau Banjarmasin punya sungai, kita punya pesisir yang bisa menjadi daya tarik wisata sekaligus wahana edukasi," kata Pelaksana Tugas Kepala Disbudpar Kotabaru, Khairian Anshari, di Kotabaru, Sabtu.

Mendukung pengembangan obyek wisata yang tergolong baru tersebut, Disbudpar telah menyediakan sebuah kapal wisata yang ditambatkan di dermaga siring laut. Kapal ini akan membawa wisatawan untuk melihat "wajah Bumi Saijaan" dari sisi yang berbeda.

Dikatakan Khairian, selama ini orang-orang hanya memandang indahnya laut Kotabaru dari tepi siring atau pantai. Tapi tak banyak yang sadar jika Kotabaru dipotret dari tengah laut, pemandangannya lebih membuat takjub.

"Memotret Kotabaru dari laut merupakan sesuatu yang unik dan layak dikembangkan. Sekarang kami mencoba merintis wisata yang kami namakan susur pesisir," jelasnya.

Perjalanan dengan kapal wisata inilah yang mampu membingkai cantiknya rupa daratan Kotabaru yang diapit laut dan pegunungan. Tak hanya itu, wisatawan juga sekaligus dapat merasakan denyut kehidupan masyarakat pesisir dengan budayanya yang unik.

Wisata susur pesisir ini masih dalam tahap uji coba. Jika izin operasionalnya sudah rampung, masyarakat bisa menikmati wahana ini dengan membeli tiket Rp15 ribu perorang.

"Kami memberdayakan kelotok-kelotok kecil masyarakat dan dilengkapi dengan life jacket untuk keamanan," kata Khairian.

Ditambahkan, ke depan wisata susur pesisir ini akan diintegrasikan dengan kereta wisata. Kapal berangkat dari dermaga siring laut dan merapat di Dermaga Desa Rampa.

Kemudian perjalanan dilanjutkan dengan kereta wisata dimana wisatawan diajak menyusuri seluk beluk kampung nelayan itu sebelum kembali ke siring laut.

"Desa Rampa sendiri akan dijadikan desa wisata, dengan keunikan keseharian dan budaya penduduknya yang mayoritas Suku Bajau sebagai nilai jual," tandasnya.

Pewarta: I Hanafi

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017