Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kotabaru protes karena dari 126 objek wisata yang tersebar di "Bumi Saijaan" itu, belum ada satupun yang menjadi destinasi wisata strategis baik tingkat Provinsi Kalimantan Selatan apalagi nasional.
"Kami sedikit protes, kenapa sampai saat ini pengembangan wisata masih berbasis sungai, sehingga dari daerah kita tidak ada yang masuk sebagai destinasi unggulan," kata Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kotabaru Khairian Anshari, di Kotabaru, Rabu.
Protes itu disampaikan saat rapat koordinasi teknis pariwisata di Banjarmasin menyusul penetapan lima destinasi wisata unggulan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalsel. Kelimanya meliputi objek wisata di Banjarmasin, Banjarbaru, dan Kabupaten Banjar, yang semuanya berbasis sungai.
"Padahal di kabupaten yang berbasis laut seperti Tanah Laut, Tanah Bumbu, dan daerah kita, tidak kalah potensinya," ujar Khairian meyakinkan.
Sebagai contoh, keberadaan terumbu karang di Kabupaten Kotabaru disebut-sebut sebagai salah satu yang terindah di Indonesia. Menyikapi hal ini, pihaknya telah melakukan penjajakan agar pemerintah provinsi memperjuangkan wisata pulau-pulau kecil di Kotabaru untuk masuk dalam revisi destinasi wisata strategis nasional.
"Bersama provinsi kita akan kembangkan wisata laut kita khususnya potensi terumbu karang di sekitar pulau-pulau kecil yang ada di daerah kita," ucapnya menambahkan.
Agar bisa masuk daftar destinasi wisata strategis nasional yang akan direvisi, pihaknya diminta membuat proposal dan pemerintah provinsi akan memberi rekomendasi.
Ditambahkan, kendala utama dalam pengembangan wisata di daerah adalah terbatasnya APBD. Tetapi berbagai upaya sedang dan terus dilakukan, di antaranya merevitalisasi destinasi wisata yang difokuskan pada lima objek wisata unggulan.
"Tahun ini dianggarkan Rp12 miliar untuk pengembangan siring laut dan Pantai Gedambaan," katanya menjelaskan.
Saat ini pihaknya juga sedang mengembangkan media promosi wisata Kotabaru melalui jagat maya dengan membuat website www.pariwisatakotabaru.go.id.
Langkah ini meniru sukses Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timurdalam memviralkan wisata melalui media sosial dan peran aktif masyarakat.
"Banyuwangi yang tadinya bukan apa-apa, hari ini telah menjadi salah satu ikon wisata. Selain komitmen kuat pemerintah daerah, ada peran masyarakat dengan ikut memviralkan wisata melalui media sosial," ucapnya menandaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
"Kami sedikit protes, kenapa sampai saat ini pengembangan wisata masih berbasis sungai, sehingga dari daerah kita tidak ada yang masuk sebagai destinasi unggulan," kata Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kotabaru Khairian Anshari, di Kotabaru, Rabu.
Protes itu disampaikan saat rapat koordinasi teknis pariwisata di Banjarmasin menyusul penetapan lima destinasi wisata unggulan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalsel. Kelimanya meliputi objek wisata di Banjarmasin, Banjarbaru, dan Kabupaten Banjar, yang semuanya berbasis sungai.
"Padahal di kabupaten yang berbasis laut seperti Tanah Laut, Tanah Bumbu, dan daerah kita, tidak kalah potensinya," ujar Khairian meyakinkan.
Sebagai contoh, keberadaan terumbu karang di Kabupaten Kotabaru disebut-sebut sebagai salah satu yang terindah di Indonesia. Menyikapi hal ini, pihaknya telah melakukan penjajakan agar pemerintah provinsi memperjuangkan wisata pulau-pulau kecil di Kotabaru untuk masuk dalam revisi destinasi wisata strategis nasional.
"Bersama provinsi kita akan kembangkan wisata laut kita khususnya potensi terumbu karang di sekitar pulau-pulau kecil yang ada di daerah kita," ucapnya menambahkan.
Agar bisa masuk daftar destinasi wisata strategis nasional yang akan direvisi, pihaknya diminta membuat proposal dan pemerintah provinsi akan memberi rekomendasi.
Ditambahkan, kendala utama dalam pengembangan wisata di daerah adalah terbatasnya APBD. Tetapi berbagai upaya sedang dan terus dilakukan, di antaranya merevitalisasi destinasi wisata yang difokuskan pada lima objek wisata unggulan.
"Tahun ini dianggarkan Rp12 miliar untuk pengembangan siring laut dan Pantai Gedambaan," katanya menjelaskan.
Saat ini pihaknya juga sedang mengembangkan media promosi wisata Kotabaru melalui jagat maya dengan membuat website www.pariwisatakotabaru.go.id.
Langkah ini meniru sukses Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timurdalam memviralkan wisata melalui media sosial dan peran aktif masyarakat.
"Banyuwangi yang tadinya bukan apa-apa, hari ini telah menjadi salah satu ikon wisata. Selain komitmen kuat pemerintah daerah, ada peran masyarakat dengan ikut memviralkan wisata melalui media sosial," ucapnya menandaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017