Yogyakarta, (Antaranews Kalsel) - Kementerian Keuangan menyelenggarakan Seminar ke-2 Internasional Keuangan Syariah (2nd Annual Islamic Finance Conference/AIFC) bertema peran ekonomi syariah dalam pengentasan kemiskinan dan ketimpangan pendapatan.

"Topik yang diangkat mewakili tantangan sosial ekonomi yang dihadapi negara-negara berkembang. Di Indonesia, kemiskinan dan ketimpangan masih menjadi isu utama yang perlu mendapat perhatian," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Suahasil Nazara, ketika membuka AIFC 2017 di Yogyakarta, Rabu.

Ia mengatakan ekonomi syariah serupa dengan investasi yang memiliki tanggung jawab sosial. Tujuan keuangan syariah juga sejalan dengan indikator dan target dalam Sustainable Development Goals (SDGs).

Suahasil menyebutkan agenda AIFC 2017 akan mendengarkan pandangan dari pembicara dari negara-negara rujukan, lembaga multinasional, dan universitas.

Seminar tersebut diharapkan mampu menjelaskan mengenai pengaplikasian model ekonomi syariah, seperti zakat dan wakaf, untuk mengatasi permasalahan pengentasan kemiskinan dan ketimpangan pendapatan di masyarakat.

Sementara itu, Sekretaris Daerah DI Yogyakarta Gatot Saptadi menilai tema yang diangkat di AIFC 2017 penting tidak hanya untuk Yogyakarta dan Indonesia, namun juga bagi Islam secara keseluruhan.

"Penguatan kerja sama regional menjadi penting untuk memastikan ekonomi mampu menghadapi tantangan ke depan," kata Gatot.

Seminar ke-2 Internasional Keuangan Syariah diselenggarakan di Yogyakarta pada 23-24 Agustus 2017. Dalam menyelenggarakan acara tersebut, Kemenkeu bekerja sama dengan Islamic Development Bank (IDB), Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS), Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), Bank Dunia, Universitas Gadjah Mada, dan Islamic Research and Training Institute (IRTI).

Narasumber yang diundang antara lain praktisi yang menggeluti bidang keuangan syariah dari Turki, Afghanistan, dan Mesir. Akademisi yang akan mengisi seminar antara lain berasal dari Universitas Durham (Inggris), Universitas KTO Karatay (Turki), dan Universitas Al-Azhar (Mesir).

AIFC 2017 juga akan diramaikan dengan agenda "Young Islamic Economist Forum" yang melibatkan generasi muda untuk menyajikan hasil kajian akademis mengenai keuangan syariah./f

Pewarta: Calvin Basuki

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017