Kotabaru (Antaranews Kalsel) - Empat titik api atau "hot spot" ditemukan dalam beberapa hari terakhir di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Kapolres Kotabaru Ajun Komisarius Besar Polisi H Suhasto, melalui Wakapolres Kotabaru Yusriandi Y, di Kotabaru, Selasa, mengatakan sejak memasuki kemarau sudah ditemukan empat titik api di Kotabaru.

"Beruntung, meskipun sudah ada empat titik api namun hingga saat ini masih aman, karena meskipun masuk musim kemarau di Kotabaru masih ada hujan turun," katanya.

Wakapolres mengajak semua perusahaan, dan semua elemen masyarakat untuk melibatkan diri melakukan pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di lingkungan masing-masing.

Tugas untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), tidak bisa hanya mengandalkan oleh satu institusi saja, tetapiu perlu keterlibatan semua pihak, termasuk petani di daerah-daerah.

Ia meminta petani dalam membersihkan lahan untuk persiapan bercocok tanam atau membersihkan gulma atau rumput, tidak menggunakan cara membakar, karena bisa berakibat fatal.

Kotabaru pernah menduduki peringkat enam sebagai daerah penyumbang asap, agar hakl tersebut tidak terulang perlu kerja sama semua elem masyarakat.

Sementara itu, Polres Kotabaru siaga menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan dengan menggelar apel.

"Pelaksanaan apel ini amanat langsung Kapolda untuk memastikan sarana dan prasarana yang dimiliki," ujar Kapolres Kotabaru Ajun Komisaris Besar Polisi H Suhasto.

Mengutip data Badan Meteorologi, Klimaotologi, dan Geofisika (BMKG), titik panas di wilayah Kabupaten Kotabaru jauh menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya. Meski demikian, pengaruh siklus El Nino yang membawa potensi kemarau panjang tetap perlu diantisipasi.

Sejauh ini di Kotabaru baru terpantau satu titik, tapi kalau melihat cuaca ini kita lebih bagus mengambil langkah antisipasi.

"Dari pada nanti sudah terjadi, lebih banyak biaya yang keluar, tenaga, bahkan kerugian materil," kata Suhasto.

Upaya preventif menjadi antisipasi yang utama melalui sosialisasi pencegahan kebakaran hutan oleh polsek-polsek kepada masyarakat.

Sedangkan untuk penanggulangan bencana, polsek-polsek yang rawan kebakarah hutan khususnya di wilayah yang banyak terdapat lahan pertanian maupun ladang berpindah akan membuat posko di kecamatan atau bekerja sama dengan pihak perusahaan.

Pada 2016, Kotabaru mencatat tiga kecamatan dengan jumlah titik panas tertinggi yakni, Pulau Laut Timur 134 titik, Hampang 92 Titik, dan Pulau Laut Barat 90 titik.

"Setiap kecamatan yang rawan kebakaran juga diusulkan untuk pembuatan embung air, baik dengan anggaran desa maupun pihak ketiga," ujarnya

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017