Program Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menempatkan bidan desa di seluruh desa provinsi tersebut mampu membantu meningkatkan harapan hidup masyarakat dari sebelumnya 63 tahun menjadi 68 tahun lebih.


Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan Rosihan Adhani di Banjarmasin Rabu mengatakan, selain meningkatkan harapan hidup, program penempatan bidan desa juga mampu menekan angka kematian anak dan ibu dari sebelumnya 50/1000 menjadi 34/1000 kelahiran.

"Dampak keberadaan bidan desa sangat terasa terutama untuk peningkatan kualitas kesehatan warga desa," katanya.

Menurut Rosihan, peningkatan harapan hidup lebih dari lima tahun atau dari 63 tahun menjadi 68 tahun, merupakan prestasi yang harus terus ditingkatkan.

Sampai saat ini, kata dia, sebanyak 218 desa dari 1.959 desa dan kelurahan di Kalsel belum ada bidan desa dan ditargetkan pada 2012 seluruh kekurangan tersebut telah terpenuhi.

"2012 kita targetkan mengangkat bidan desa baik yang kini telah berstatus PTT maupun bidan baru sebanyak 300 orang," katanya.

Dengan pengangkatan tersebut, kata dia, diharapkan seluruh desa baik yang desa terpencil maupun kelurahan telah memiliki bidan desa, sehingga penanganan kesehatan termasuk kelahiran bisa ditangani dengan lebih baik.

Salah satu dampak dari kurangnya bidan desa, menyebabkan angka kematian bayi di Kalsel masih di atas standar nasional. 

"Memang angka kematian bayi di Kalsel setiap tahunnya berkurang, tapi masih di bawah standar nasional yaitu 35/1.000 kelahiran," katanya.

Selain bidan desa, kata dia, pihakhya juga mengusulkan pembangunan pos kesehatan desa yang hingga kini belum terbangun secara representatif.

"Masih sangat sedikit desa yang memiliki poskesdes yang representatif yaitu yang memiliki fasilitas atau tempat untuk melahirkan, berobat dan lainnya," katanya.

Poskesdes yang memenuhi syarat pelayanan kesehatan desa, kata dia, sangat penting untuk segera dipenuhi, untuk mendongkrak peningkatan taraf kesehatan masyarakat.

Sementara untuk tenaga dokter sudah terpenuhi yaitu sebanyak 265 tenaga dokter umum yang tersebar pada 203 Puskesmas.

Malah ada satu Puskesmas memiliki 2 sampai 3 dokter,? katanya.

Berbeda dengan bidan desa, sebagian besar dokter malah berebut bertugas di kawasan terpencil.

Hal itu karena masa penempatan lebih singkat, yaitu cuma 1 tahun dan insentifnya besar./B/C

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2011