Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Banjarmasin mengancam akan tidak mengirim atlet pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) X pada 2017 di Kabupaten Tabalong pada 8 hingga 15 Oktober.

Ketua KONI Kota Banjarmasin Djumadri Masrun di Sekretariat KONI setempat, Selasa menyatakan, pihaknya bereaksi demikian karena mendapat informasi usulan tambahan anggaran sebesar Rp12 miliar akan tidak disetujui.

"Kalau pemerintah kota tidak menyetujui usulan anggaran yang kita sampaikan di APBD perubahan sebesar Rp12 miliar, kita tidak berani mengikuti Porprov," tegasnya.

Pasalnya, terang Djumadri, tambahan anggaran tersebut untuk menanggung hampir 1.000 atlet yang akan dikirim pada ajang Porprov tersebut dengan target bisa mempertahankan juara umum.

Diungkapkan dia, KONI Kalsel pada APBD murni tahun ini sudah mendapat dana hibah dari Pemkot sebesar Rp5,7 miliar dari yang diusulkan Rp15 miliar.

"Itu pun dipotong Rp500 juta untuk Klub Sepakbola kebanggaan warga Banjarmasin, yakni, Perseban Banjarmasin yang kini berlaga liga 3 nusantara," ujarnya.

Sehingga, kata dia, KONI mengusulkan tambahan anggaran Rp12 miliar itu pada APBD perubahan, hingga totalnya menjadi sekitar Rp17 miliar, yang terbesar keperluan untuk mengikuti Porprov.

Pasalnya, ucap Djumadri, jika Kota Banjarmasin harus mempertahankan prestasi menjadi juara umum Porprov setidaknya memperoleh sebanyak 125 medali emas, di mana masing-masing peraihnya akan diberi bonus sekitar Rp20 juta.

"Belum lagi yang dapat medali perak dan perunggu, tentunya perjuangan semuanya harus diapresiasi dengan diberi bonus, hingga kita perhitungkan akan menelan anggaran Rp4,5 miliar, hanya untuk bonus atlet," terangnya.

Selebihnya, kata Djumadri, untuk kebutuhan krusial lainnya, diantaranya, uang saku atlet, trasportasi, penginapan, kostum dan pengadaan peralatan olahraga lainnya.

"Karena Kota Banjarmasin akan mengikuti semua cabang olahraga yang akan dipertandingkan di Porprov ini, ada sebanyak 32 cabang olahraga," paparnya.

Dia menyatakan, konsekwensi dana besar memang harus ditanggung untuk meraih prestasi tertinggi diajang ini, sebab tujuannya untuk mengharumkan nama daerah.

"Bahkan sebelumnya saat kami bertemu dengan wali kota, beliau juga mengharapkan prestasi tinggi diraih kontingen atlet Banjarmasin dengan mempertahankan juara umum Porprov," tutur Djumadri.

Hingga, kata dia, kalau kometmen itu tidak difasilitasi pemerintah kota dengan anggaran yang cukup, tentunya KONI tidak berani menjaminnya.

"Bahkan saya bersedia mundur dari Ketua KONI kalau ada yang berani dengan anggaran minim mengirim para atlet mengikuti Porprov, karena saya tidak ingin bermasalah dengan para atlet," ujarnya.

Untuk tidak terjadi hal yang tidak diinginkan demikian, kata Djumadrin, pihaknya akan terus berupaya melakukan komunikasi dengan pihak pemerintah kota dan dewan Banjarmasin agar kesejahteraan atlet bisa dijamin dalam Porprov ini.

"Kita harap ada solusi dan jaminan dari pemerintah kota untuk kesejahteraan atlet dalam menjalankan misi perjuangan berlaga diajang Porprov ini untuk mengharumkan nama daerah," pungkasnya.

Pewarta: Oleh Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017