Marabahan, (Antaranews Kalsel) - Bupati Barito Kuala, Kalimantan Selatan Hasanuddin Murad menyarankan para petani didaerahnya mengantisipasi kegagalan panen dengan mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
"Program AUTP sangat bermanfaat bagi petani kita, sehingga perlu diikuti," kata Bupati di Marabahan, Kamis (3/8).
Menurut dia, keikutsertaan petani pada program AUTP bukan berarti mengharapkan kegagalan atau sengaja dibuat-buat menjadi gagal.
Namun, sebut dia, memandang keberadaan asuransi sangat menolong petani dalam mengantisipasi kegagalan.
Mantan anggota DPR-RI itu menyebutkan, pemerintah meluncurkan asuransi itu sebagai upaya mendukung petani untuk tidak khawatir gagal panen sekaligus menolong dari kerugian.
Bahkan, jelas dia, dengan mengikuti program AUTP petani atau buruh tani tidak perlu lagi was-was menghadapi risiko gagal panen.
Menurut dia, pada program tersebut Kementerian Pertanian menggandeng PT Asuransi Jaya Indonesia (AJI) untuk mensubsidi asuransi budidaya tanaman padi melalui program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
Melalui perusahaan BUMN tersebut, ungkap dia, petani bisa menjaminkan kegagalan panennya guna mendapatkan pertanggungan atau pergantian.
Besaran premi yang dibayar peserta terbilang murah, yakni Rp36 ribu per hektare dalam satu kali musim tanam dengan nilai pertanggungan hingga Rp6 juta.
Kenapa murah, tambah Bupati, karena karena pemerintah mensubsidi pembayaran premi sebesar 80 persen dari total premi yang dibayar.
"Risiko dijamin AUTP antara lain bencana banjir, kekeringan, dan organisme penganggu tanaman tertentu dan klaim bisa diajukan apabila kerusakan akibat gagal panen mencapai 75 persen, " katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
"Program AUTP sangat bermanfaat bagi petani kita, sehingga perlu diikuti," kata Bupati di Marabahan, Kamis (3/8).
Menurut dia, keikutsertaan petani pada program AUTP bukan berarti mengharapkan kegagalan atau sengaja dibuat-buat menjadi gagal.
Namun, sebut dia, memandang keberadaan asuransi sangat menolong petani dalam mengantisipasi kegagalan.
Mantan anggota DPR-RI itu menyebutkan, pemerintah meluncurkan asuransi itu sebagai upaya mendukung petani untuk tidak khawatir gagal panen sekaligus menolong dari kerugian.
Bahkan, jelas dia, dengan mengikuti program AUTP petani atau buruh tani tidak perlu lagi was-was menghadapi risiko gagal panen.
Menurut dia, pada program tersebut Kementerian Pertanian menggandeng PT Asuransi Jaya Indonesia (AJI) untuk mensubsidi asuransi budidaya tanaman padi melalui program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
Melalui perusahaan BUMN tersebut, ungkap dia, petani bisa menjaminkan kegagalan panennya guna mendapatkan pertanggungan atau pergantian.
Besaran premi yang dibayar peserta terbilang murah, yakni Rp36 ribu per hektare dalam satu kali musim tanam dengan nilai pertanggungan hingga Rp6 juta.
Kenapa murah, tambah Bupati, karena karena pemerintah mensubsidi pembayaran premi sebesar 80 persen dari total premi yang dibayar.
"Risiko dijamin AUTP antara lain bencana banjir, kekeringan, dan organisme penganggu tanaman tertentu dan klaim bisa diajukan apabila kerusakan akibat gagal panen mencapai 75 persen, " katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017