Jakarta, (Antaranews Kalsel) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengharapkan perekonomian nasional pada semester II-2017 bisa tumbuh cukup kuat agar target 5,2 persen pada akhir tahun tercapai.

"Kami tetap berharap bahwa pertumbuhan ekonomi cukup kuat momentumnya di semester dua," kata Sri Mulyani di Jakarta, Kamis.

Sri Mulyani mengatakan faktor yang bisa mendukung kinerja pertumbuhan ekonomi pada sisa tahun 2017 adalah konsumsi rumah tangga dan investasi yang diproyeksikan tumbuh sebesar lima persen.

Selain itu, sektor ekspor maupun impor yang tumbuh negatif dalam beberapa tahun terakhir, karena terkena imbas penurunan harga komoditas global, diharapkan mulai tumbuh positif.

"Pada 2016, ekspor impor keduanya negatif, sekarang tahun ini diperkirakan bisa tumbuh tujuh atau delapan persen," ujar Sri Mulyani.

Dari segi lapangan usaha, ia mengatakan sektor pertanian, pertambangan, konstruksi, perdagangan, transportasi dan jasa keuangan bisa memberikan kontribusi positif kepada perekonomian pada 2017.

Meski demikian, pemerintah akan tetap memperhatikan keluhan dunia usaha atas lesunya kinerja sektor ritel yang mempengaruhi konsumsi akibat menurunnya daya beli masyarakat.

Sri Mulyani memastikan pemerintah akan merespon kondisi ini secara positif untuk meredam kekhawatiran dunia usaha maupun pelaku pasar, karena hal ini bisa berpengaruh kepada penerimaan negara.

"Kami akan melihat apakah ini akan mempengaruhi semester dua. Kalau masih ada impor bahan baku dan modal, ekspor tumbuh positif, mestinya ini menunjukkan adanya kegiatan di manufaktur yang positif," ujarnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia pada triwulan I-2017 tumbuh sebesar 5,01 persen. Sedangkan, perekonomian pada triwulan II-2017 diproyeksikan bisa tumbuh pada kisaran 5,1 persen./f

Pewarta: Satyagraha

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017