Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Darah (Dispursip) Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan mengoptimalkan pengelolaan arsip melalui program Sistem Kearsipan Browsing Arsip Dinamis dan Statis (Simpan Brownis).
Kepala Bidang Pengelolaan Perlindungan dan Penyelamatan Arsip Dispursip Kabupaten Tabalong Rahma Norlita mengatakan Simpan Brownis memanfaatkan teknologi informasi dengan akses lebih cepat dan terpusat satu sistem digital.
Baca juga: Puskesmas Mabuun gulirkan 12 inovasi guna tingkatkan akses layanan
"Inovasi Simpan Brownis bertujuan meningkatkan efisiensi, keamanan dan kemudahan akses terhadap informasi arsip," jelas Rahma di Tabalong, Rabu.
Mengingat arsip daerah yang terus bertambah sehingga memerlukan pengelolaan dan pemeliharaan hingga tempat penyimpanan yang lebih optimal.
Selain itu kendala kesulitan dalam penemuan kembali arsip serta rentan kerusakan menjadi pemicu perlunya inovasi dalam pengelolaan arsip.
Rahma pun meyakini penerapan inovasi Simpan Brownis, maka pengelolaan arsip menjadi lebih efisien, transparan, aman dan modern sehingga mendukung transformasi digital dalam manajemen informasi arsip.
Baca juga: Bapperida Tabalong luncurkan aplikasi database inovasi daerah
Beberapa keunggulan inovasi ini salah satunya memudahkan pegawai dalam input, pencarian dan pelacakan arsip secara realtime dan penggunaan ruang penyimpanan fisik dapat ditekan karena arsip berupa digitalisasi.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan setempat Norhayati mengatakan Simpan Brownis merupakan inovasi kedua setelah Ayo Selamatkan Arsip Keluarga (AYO SIAGA) yang sudah terlaksana pada 2024.
"Simpan Brownis ini dapat dimanfaatkan Organisasi Perangkat Daerah, BUMN, BUMD hingga lembaga pendidikan," jelas Norhayati.
Sosialisasi Simpan Brownis bagi kalangan organisasi perangkat daerah ini menghadirkan narasumber, yakni Rahmad Hidayat (Direktur PY Mahakarya Inovasi Bangsa), Eriko Bagas Pratama (Pimpinan PT Solusi Arsip Indonesia Cabang Kalimantan Selatan) dan inovator Rahma Norita selaku Kabid Perlindungan dan Penyelamatan Arsip Dispursip Kabupaten Tabalong.
Baca juga: Pemkab Tabalong beri penghargaan inovasi daerah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025
Kepala Bidang Pengelolaan Perlindungan dan Penyelamatan Arsip Dispursip Kabupaten Tabalong Rahma Norlita mengatakan Simpan Brownis memanfaatkan teknologi informasi dengan akses lebih cepat dan terpusat satu sistem digital.
Baca juga: Puskesmas Mabuun gulirkan 12 inovasi guna tingkatkan akses layanan
"Inovasi Simpan Brownis bertujuan meningkatkan efisiensi, keamanan dan kemudahan akses terhadap informasi arsip," jelas Rahma di Tabalong, Rabu.
Mengingat arsip daerah yang terus bertambah sehingga memerlukan pengelolaan dan pemeliharaan hingga tempat penyimpanan yang lebih optimal.
Selain itu kendala kesulitan dalam penemuan kembali arsip serta rentan kerusakan menjadi pemicu perlunya inovasi dalam pengelolaan arsip.
Rahma pun meyakini penerapan inovasi Simpan Brownis, maka pengelolaan arsip menjadi lebih efisien, transparan, aman dan modern sehingga mendukung transformasi digital dalam manajemen informasi arsip.
Baca juga: Bapperida Tabalong luncurkan aplikasi database inovasi daerah
Beberapa keunggulan inovasi ini salah satunya memudahkan pegawai dalam input, pencarian dan pelacakan arsip secara realtime dan penggunaan ruang penyimpanan fisik dapat ditekan karena arsip berupa digitalisasi.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan setempat Norhayati mengatakan Simpan Brownis merupakan inovasi kedua setelah Ayo Selamatkan Arsip Keluarga (AYO SIAGA) yang sudah terlaksana pada 2024.
"Simpan Brownis ini dapat dimanfaatkan Organisasi Perangkat Daerah, BUMN, BUMD hingga lembaga pendidikan," jelas Norhayati.
Sosialisasi Simpan Brownis bagi kalangan organisasi perangkat daerah ini menghadirkan narasumber, yakni Rahmad Hidayat (Direktur PY Mahakarya Inovasi Bangsa), Eriko Bagas Pratama (Pimpinan PT Solusi Arsip Indonesia Cabang Kalimantan Selatan) dan inovator Rahma Norita selaku Kabid Perlindungan dan Penyelamatan Arsip Dispursip Kabupaten Tabalong.
Baca juga: Pemkab Tabalong beri penghargaan inovasi daerah
Editor : Taufik Ridwan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025