Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Harga sembilan bahan pokok (sembako) di Pasar Kemakmuran dan pasar-pasar harian di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, H-2 Idhul Fitri 1438 Hijriah relatif stabil.


"Stok di tingkat agen cukup, dan pasokan lancar-lancar, sehingga tidak ada kenaikan harga menjelang lebaran," kata Mahyudiansyah, salah seorang pedagang di pasar Kemakmuran, di Kotabaru, Sabtu.

Biasanya, apabila terjadi kenaikan harga barang ada dua faktor yang tidak bisa dihindari.

Pertama, permintaan akan barang meningkat tajam, sementara pasokan tetap dan stok terus menipis. Kedua, distribusi barang mengalami kendala akibat gelombang tinggi.

"Kondisi seperti saat ini tidak terjadi, sehingga harga sembako tidak mengalami kenaikan," tambah Mahyudiansyah.

Sebaliknya, kondisi saat permintaan akan barang relatif stabil, namun daya beli masyarakat cenderung menurun, tidak seperti biasanya.

Hanya ada satu kenaikan yang mencolok, yakni, untuk harga daging sapi naik Rp10.000 dari Rp140.000 menjadi Rp150.000 per kilogram.

Menurut pengakuan pedagang, lanjut Mahyudiansyah, stok sapi menipis sementara pasokan ternak dari luar Kotabaru berkurang.

Faktor lain, konsumen hanya membeli daging dan tulangan, sementara parutan atau jeroan dan tetelan tidak diminati, sehingga pedagang harus menaikkan harga daging untuk menutupi bagian yang tidak dibeli.

"Pedagang berjanji dua hari setelah lebaran atau H+2 harga daging akan kembali diturunkan seperti semula," paparnya.

Sementara itu, beberapa hari menjelang lebaran tahun-tahun sebelumnya, harga sembako naik hingga 10 persen.

Pewarta: I Hanafi

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017