Pelaihari,  (Antaranews Kalsel) – Sebanyak 19 kepala keluarga atau 71 jiwa kehilangan tempat tinggal akibat terseret derasnya air dari jebolnya pembatas tambang batu bara milik CV Datran Katama Jaya, di Desa Kintap Lama, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
     

“Jebolnyanya dinding pembatas  bekas galian tambang batu bara mengakibatkan air yang ada didalamnya keluar begitu deras, sehingga menghantam delapan buah rumah warga di bantaran sungai,” ujar warga Desa Kintap Lama Rudy, Senin (19/6).
     
Menurut dia,   akibat hantaman derasnya air dari luapan bekas tambang batu bara tersebut delapan rumah warga termasuk harta benda hanyut terbawa derasnya air.
     
Dijelaskannya, kejadian  yang menimpa 19 kepala keluarga atau 74 jiwa pada Minggu (18/6) pagi  itu sangat mengagetkan warga karena kejadiannya begitu cepat.
     
Bahkan, sebut dia, warga yang sempat melihat datangnya air dari bekas tambang batu bara CV Datran Katama Jaya histeris sambil menyelamatkan diri.
     
Selain delapan rumah yang hanyut terbawa derasnya air, jelas dia, ada 11 rumah warga yang terkena dampak dari kejadian tersebut.
     
Sementara, Taufik Rahman pemilik rumah terseret derasnya air mengatakan, jebolnya pembatas bekas tambang batu bara tersebut berlangsung cepat.
     
Untungnya, ucap dia, saat kejadian itu pihaknya sempat memberitahukan kepada  tetangga untuk segera menyelamatkan diri.
     
Terpisah, Plt Kepala Badan Penggulangan Bencana Daerah Tanah Laut Muhammad Noor  membenarkan kejadian yang menimpa warga RT 6 Desa Kintap Lama tersebut.
     
Diungkapkannya, saat ini BPBD Tanah Laut sudah mendirikan tenda untuk tempat berteduh sementara warga yang kehilangan tempat tinggak akibat hantaman derasnya air dari bekas tambang batu bara.
     
Selain itu, terang dia, BPBD Tanah Laut bersama Dinas Sosial Tanah Laut telah membagikan logistik kepada 71 jiwa korban bencana tersebut.

Pewarta: Arianto

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017