Manado, (Antaranews Kalsel) - Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan menerima permintaan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dan Wali Kota Manado Vicky Lumentut untuk mengelola Taman Nasional Laut Bunaken (TNLB).
"Persetujuan tersebut disampaikan Menko saat rapat koordinasi antara Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dengan Wali Kota Manado Vicky Lumentut, di kantor Kementerian Kemaritiman, Jakarta, Senin," kata Kabag Humas dan Protokol Pemkot Manado, Steven Runtuwene di Manado, Selasa.
Rintuwene mengatakan, sesuai pernyataan Wali Kota Vicky Lumentut, persetujuan dari Menko Maritim tersebut, membawa dampak positif bagi perkembangan pariwisata lokal.
"Jika pengelolaan kawasan TNLB yang meliputi Pulau Bunaken, Manado Tua dan Siladen serta laut di sekitar kawasannya dilakukan daerah akan membuka peluang untuk pengembangan sektor pariwisata Manado,"
Wali Kota Lumentut, kata Runtuwene, yakin kawasan TNLB akan menjadi salah satu sumber dan pendorong bagi makin berkembangnya kepariwisataan di Sulawesi Utara dan Manado.
"Apalagi TNLB adalah salah satu lokasi wisata favorit bagi wisata bahari, termasuk olah raga bahari selalu menjadi menjadi kawasan wisata Bunaken sebagai pilihan utama, sehingga persetujuan tersebut adalah gerbang emas memajukan pariwisata daerah," katanya.
Dengan otoritas untuk mengelola TNLB sendiri dari pemerintah pusat, katanya, maka keuntungan akan makin banyak diraih oleh daerah termasuk oleh seluruh masyarakat.
Karena menurutnya mulai dari pengelolaan sampai pemasukan menjadi hak daerah, sehingga diharapkan akan meningkatkan perekonomian yang pada akhirnya akan bermuara pada naiknya taraf hidup masyarakat.
Sebelumnya, kata Runtuwene, pengelolaan TNLB berada di badan nasional pengelola taman (BNPT) Bunaken, sehingga hal-hal yang berhubungan dengan TNLB susah disentuh pemerintah daerah, termasuk usulan dari pemerintah untuk perbaikan koordinasinya panjang.
Dengan persetujuan tersebut, menurutnya diharapkan banyak hal yang bisa segera dilakukan untuk menata kawasan taman laut tersebut sehingga bisa makin bergairah mampu menopang kepariwisataan di Sulawesi Utara dan Manado./f
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
"Persetujuan tersebut disampaikan Menko saat rapat koordinasi antara Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dengan Wali Kota Manado Vicky Lumentut, di kantor Kementerian Kemaritiman, Jakarta, Senin," kata Kabag Humas dan Protokol Pemkot Manado, Steven Runtuwene di Manado, Selasa.
Rintuwene mengatakan, sesuai pernyataan Wali Kota Vicky Lumentut, persetujuan dari Menko Maritim tersebut, membawa dampak positif bagi perkembangan pariwisata lokal.
"Jika pengelolaan kawasan TNLB yang meliputi Pulau Bunaken, Manado Tua dan Siladen serta laut di sekitar kawasannya dilakukan daerah akan membuka peluang untuk pengembangan sektor pariwisata Manado,"
Wali Kota Lumentut, kata Runtuwene, yakin kawasan TNLB akan menjadi salah satu sumber dan pendorong bagi makin berkembangnya kepariwisataan di Sulawesi Utara dan Manado.
"Apalagi TNLB adalah salah satu lokasi wisata favorit bagi wisata bahari, termasuk olah raga bahari selalu menjadi menjadi kawasan wisata Bunaken sebagai pilihan utama, sehingga persetujuan tersebut adalah gerbang emas memajukan pariwisata daerah," katanya.
Dengan otoritas untuk mengelola TNLB sendiri dari pemerintah pusat, katanya, maka keuntungan akan makin banyak diraih oleh daerah termasuk oleh seluruh masyarakat.
Karena menurutnya mulai dari pengelolaan sampai pemasukan menjadi hak daerah, sehingga diharapkan akan meningkatkan perekonomian yang pada akhirnya akan bermuara pada naiknya taraf hidup masyarakat.
Sebelumnya, kata Runtuwene, pengelolaan TNLB berada di badan nasional pengelola taman (BNPT) Bunaken, sehingga hal-hal yang berhubungan dengan TNLB susah disentuh pemerintah daerah, termasuk usulan dari pemerintah untuk perbaikan koordinasinya panjang.
Dengan persetujuan tersebut, menurutnya diharapkan banyak hal yang bisa segera dilakukan untuk menata kawasan taman laut tersebut sehingga bisa makin bergairah mampu menopang kepariwisataan di Sulawesi Utara dan Manado./f
Editor : Asmuni Kadri
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017