Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Unit Reskrim Polsekta Banjarmasin Tengah, mengamankan tujuh anak yang kedepatan sedang mengisap lem atau biasa disebut "ngelem" saat berada di siring kota setempat.
"Ketujuh anak itu tertangkap tangan sedang ngelem. Polisi juga mengamankan barang bukti lem fox sebanyak lima kaleng," kata Kapolsekta Banjarmasin Tengah Kompol Uskiansyah di Banjarmasin, Senin.
Dia mengatakan, diamankannya tujuh anak yang sedang asyik mengisap lem itu dilakukan pada Minggu (11/6) malam, sekitar pukul 23.00 WITA.
Mereka semua terjaring razia penyakit masyarakat (Pekat) saat berada di kawasan Siring Piere Tandean Kecamatan Banjarmasin Tengah.
"Salah satu dari mereka ada yang nekat sampai menceburkan diri ke Sungai Martapura karena takut terjaring razia, namun berhasil kembali diamankan karena saat itu sungai sedang surut," ucap Kapolsekta didampingi Kanit Reskrim Ipda Pol Achmad Doni Meidianto STK.
Terus dikatakannya, usai semua terjaring, polisi langsung menggiring mereka ke Polsekta Banjarmasin Tengah untuk dilakukan pendataan dan pembinaan.
Petugas sempat terkejut saat melakukan pendataan, ada satu anak yang terjaring razia mengaku anak dari mendiang Fredy Budiman salah satu terpidana Narkoba yang sudah menjalani hukuman mati.
"Setelah kami tanya-tanya memang benar dia mengaku anak kandung Fredy Budiman dari istri almarhum yang berdomisili di Barabai Kab. Hulu Sungai Tengah," ujar Uskiansyah.
Terus dikatakannya, pihaknya dalam razia itu juga mengamankan satu pasangan lesbian (cewek cinta sejenis) yang kedapatan juga asyik mengisap lem fox.
Kepada petugas, Anita (22) mengatakan, kalau dirinya memang lesbian atau cinta sejenis kepada Eka (21) karena dulu sering disakiti laki-laki.
"Saya mulai menyukai wanita akibat dulu sering disakiti oleh laki-laki dan saat itu juga saya mulai mengisap lem fox untuk menghilangkan stres," tuturnya.
Sementara itu, Uski kembali mengatakan, ketujuh anak di antaranya dua wanita yang terjaring razia Pekat itu diberikan sanksi pembinaan dengan mencabut rumput di halaman Polsekta Banjarmasin Tengah.
"Saya ingatkan kepada para anak yang terjaring razia karena mengisap lem apabila nanti tertangkap lagi maka akan kami proses secara hukum untuk menjalani sidang tindak pidana ringan di pengadilan," ujar pria mantan Kasat Sabhara Polresta Banjarmasin itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
"Ketujuh anak itu tertangkap tangan sedang ngelem. Polisi juga mengamankan barang bukti lem fox sebanyak lima kaleng," kata Kapolsekta Banjarmasin Tengah Kompol Uskiansyah di Banjarmasin, Senin.
Dia mengatakan, diamankannya tujuh anak yang sedang asyik mengisap lem itu dilakukan pada Minggu (11/6) malam, sekitar pukul 23.00 WITA.
Mereka semua terjaring razia penyakit masyarakat (Pekat) saat berada di kawasan Siring Piere Tandean Kecamatan Banjarmasin Tengah.
"Salah satu dari mereka ada yang nekat sampai menceburkan diri ke Sungai Martapura karena takut terjaring razia, namun berhasil kembali diamankan karena saat itu sungai sedang surut," ucap Kapolsekta didampingi Kanit Reskrim Ipda Pol Achmad Doni Meidianto STK.
Terus dikatakannya, usai semua terjaring, polisi langsung menggiring mereka ke Polsekta Banjarmasin Tengah untuk dilakukan pendataan dan pembinaan.
Petugas sempat terkejut saat melakukan pendataan, ada satu anak yang terjaring razia mengaku anak dari mendiang Fredy Budiman salah satu terpidana Narkoba yang sudah menjalani hukuman mati.
"Setelah kami tanya-tanya memang benar dia mengaku anak kandung Fredy Budiman dari istri almarhum yang berdomisili di Barabai Kab. Hulu Sungai Tengah," ujar Uskiansyah.
Terus dikatakannya, pihaknya dalam razia itu juga mengamankan satu pasangan lesbian (cewek cinta sejenis) yang kedapatan juga asyik mengisap lem fox.
Kepada petugas, Anita (22) mengatakan, kalau dirinya memang lesbian atau cinta sejenis kepada Eka (21) karena dulu sering disakiti laki-laki.
"Saya mulai menyukai wanita akibat dulu sering disakiti oleh laki-laki dan saat itu juga saya mulai mengisap lem fox untuk menghilangkan stres," tuturnya.
Sementara itu, Uski kembali mengatakan, ketujuh anak di antaranya dua wanita yang terjaring razia Pekat itu diberikan sanksi pembinaan dengan mencabut rumput di halaman Polsekta Banjarmasin Tengah.
"Saya ingatkan kepada para anak yang terjaring razia karena mengisap lem apabila nanti tertangkap lagi maka akan kami proses secara hukum untuk menjalani sidang tindak pidana ringan di pengadilan," ujar pria mantan Kasat Sabhara Polresta Banjarmasin itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017