Pemerintah Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan memproyeksikan pendapatan daerah sebesar Rp2,96 triliun mencakup pendapatan asli daerah Rp290,2 miliar, pendapatan transfer Rp2,4 triliun dan lain-lain pendapatan daerah yang sah diproyeksikan Rp213,8 miliar.

Bupati Tabalong H Muhammad Noor Rifani mengatakan tahun ini  alokasi belanja daerah mencapai Rp3,59 triliun, yakni  belanja operasi, belanja modal, belanja tak terduga, dan belanja transfer.

"SILPA tahun 2024 sebesar Rp676,2 miliar dengan pembiayaan netto mencapai Rp631,9 miliar dan  proyeksi pendapatan daerah tahun 2025 sebesar Rp2,96 triliun," jelas Noor Rifani di Tabalong, Sabtu.

Untuk  indikator makro dan prioritas pembangunan yang menjadi pedoman dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) tahun 2025 mengacu pada  target pertumbuhan ekonomi, inflasi dan kemiskinan.

"Tahun ini target inflasi 2 sampai 4 persen,  tingkat kemiskinan  turun dari  5,63 menjadi 5,26 persen, Indeks Pembangunan Manusia 76,08-78,08 persen , GINI rasio 0,28-0,27 persen dan target pengangguran dari 3,43 turun menjadi3,31 persen," tambahnya.

Selanjutnya Bupati menyampaikan beberapa prioritas pembangunan tahun 2025 yakni peningkatan kesempatan kerja untuk menekan angka kemiskinan dan pengangguran, optimalisasi pendidikan untuk peningkatan kualitas SDM, peningkatan pelayanan kesehatan  dan penguatan struktur ekonomi produktif sektor unggulan untuk mengurangi tingkat kesenjangan (GINI rasio).

Termasuk peningkatan infrastruktur dan konektivitas wilayah sebagai upaya pemerataan pembangunan di semua desa untuk mempersiapkan Tabalong sebagai penyangga IKN.

Ketua DPRD Tabalong, Riza Fahlipi mengatakan akan melaksanakan  paripurna di internal anggota dewan untuk menindaklanjuti penyampaian perubahan KUA dan PPAS tahun 2025.
 

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025