Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Persediaan darah pada Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banjarmasin saat puasa Ramadha 1438 Hijriah menurun bila dibandingkan dengan waktu sebelumnya.

"Penurunan tersebut hampir 50 persen," ujar Kepala Bagian Pengerahan dan Pelestarian Donor Darah Suka Rela Unit Tranfusi Daerah PMI Kota Banjarmasin Wiwi Trilia N Sy saat ditemui wartawan, Selasa.

Ia menerangkan, kalau sebelum bulan puasa Ramadhan 1438 H di Banjarmasin, ibukota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) per hari bisa mendapatkan pendonor sekitar 100 orang atau mendapatkan 100 kantong darah, kini menurun.

"Alhamdulillah pasa puasa Ramadhan 1438 H yang kini baru memasuki hari ke-11 permintaan darah dari rumah sakit di Banjarmasin juga menurun, dan penurunannya hampir seibang dengan jumlah pendonor," tuturnya didampingi Sekretaris PMI Kalsel H Fakhruddin.

Ia menambahkan, kebutuhan/permintaan darah di "kota seribu sungai" Banjarmasin rata-rata perbulan mencapai 300 kantong, dan terbanyak dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin.

"Sedangkan rumah sakit swasta tidak begitu banyak, dan kita membatasi hanya boleh sekitar 30 persen dari darah yang tersedia pada bagian transfusi darah PMI Banjarmasin," demikian Wiwi.

Sementara itu Sekretaris PMI Kalsel H Fakhruddin mengimbau warga masyarakat yang mau operasi tidak perlu takut ketiadaan darah, karena walau persediaan darah menurun saat puasa Ramadhan 1438 H, masih pendonor siap panggil bila memerlukan.

Namun sebagai salah satu upaya menjaga sampai kekosongan persediaan darah pada "bank darah" Banjarmasin khususnya, pada Ramadhan 1438 H, unit mobil donor darah PMI memberikan pelayanan bagi yang mau mendonorkan darah, sesudah berbuka puasa.

Begitu pula unit transfusi darah PMI Banjarmasin di Jalan S Parman kota tersebut buka selama 24 jam, sehingga bagi yang mau mendonorkan darah, kapan saja tidak masalah, demikian Fakhruddin.

Pewarta: Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017