Kandangan, (Antaranews Kalsel) - Menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan menjelang musim kemarau, PT. Subur Agro Makmur (SAM) telah mempersiapkan sumber daya manusia dan peralatan dalam rangka pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

Direktur Area Borneo 4 Astra Agro Lestari Gunawan Lubis di sela kegiatan Apel Kesiapsiagaan Karhutla dan Lomba Damkarhutla, Rabu (24/5) mengatakan  Badan Metrologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) musim kemarau akan dimulai pada  akhir Mei 2017.

Menghadapi agar kebakaran lahan tidak terkjadi, tim yang terdiri dari  brigade pencegahan dan pengendalian kebakaran lahan sebagai tim inti dan tim reaksi cepat dengan total jumlah 50 personil  terlibat dalam  dalam pelatihan bersama Manggala Agni Kalsel.

"Apabila ada kondisi darurat kebakaran lahan maka aktifitas perkebunan bisa dihentikan dengan melibatkan partisipasi masyarakat sekitar perusahaan yaitu melalui Kelompok Tani Peduli Api (KTPA)," katanya.

KTPA yang menjadi binaan PT. SAM antara lain KTPA Ambahai Hilir, Ray 2, Ray 10, Ray 17, Ray 20 dan Ray Pulau, untuk perumahan PT. SAM menyiapkan dua alkon.

Untuk antisipasi dan pemantauan, pihaknya telah mendirikan  9 (sembilan) pos pemantau juga telah menyiapkan 2 (dua) unit Drone, Mobil Patroli dan pemadam kebakaran, alat-alat yang disiapkan sesuai dengan standar ketentuan dari kementerian.

Selain mobil patroli dan pemadam kebakaran, juga disiapkan perahu dan sepeda motor pemantau dan antisipasi karhutla  untuk menjangkau lokasi yang sulit dilalui Mobil.
 
Dikatakan dia, Karhutla kini sudah menjadi masalah nasional, yang perlu ditanggulangi secara bersama, dengan program pencegahan melalui dukungan masyarakat.

"Mari kita cegah terjadinya karhutla secara bersama-sama yang melibatkan masyarakat, jika ada timbul titik api langsung bisa padamkan," katanya.

Bupati HSS H. Achmad Fikry  mengatakan,  pencegahan dan aspek penanganan saat kebakaran maupun pasca kebakaran secara terpadu  menjadi penting dengan melibatkan seluruh stake holder terkait termasuk perusahaan dan masyarakat.

Dirinya mengharapkan agar tahun 2017 ini Kabupaten HSS nol titik api, karena ini sudah dibuktikan dengan penurunan signifikan titik api dari tahun 2015 hingga 2016, kesadaran dan pemahaman masyarakat untuk tidak membuka lahan  dengan membakar untuk pertanian dan perkebunan juga meningkat.

Walaupun masih bersifat teguran, tindakan aparat untuk mensosialisasikan sangsi pidana bagi pembakar hutan dan lahan berdampak positif dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla didukung peran serta Masyarakat Peduli Api (MPA) dan Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) yang telah terbentuk di semua kecamatan.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Fathurrahman


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017