Rantau, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Tapin melalui Dinas Lingkungan Hidup (LH) mengajak para pemuda untuk peduli dengan lingkungan salah satunya dengan melakukan penghijauan.

Hal tersebut terbukti dengan diikut sertakan organisasi kepemudaan saat melakukan pencanangan program optimalisasi penanggulangan pencemaran lingkungan hidup di eks tambang PT Sumber Kurnia Buana (PT SKB) di Kecamatan Salam Babaris, Senin (22/5).

Bupati Tapin HM Arifin Arpan sangat mengapreasi diikutkannya para pemuda dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas LH bekerja sama dengan PT SKB tersebut.

"Ini sangat bagus, agar para pemuda bisa lebih peduli dengan lingkungan dan juga bisa lebih kreatifitas untuk kedepannya," kata Bupati.

Dikatakan Bupati, sebagai pemuda jangan hanya berharap dengan hanya berpangku dengan orang lain, tapi harus lebih kreatifitas dalam membuka peluang dan juga membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat luas.

"Seperti kegiatan kali ini, kita ingin mengajarkan kepada para pemuda untuk kreatifitas dalam memanfaatkan lahan bekas pertambangan dengan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat luas," ujar Bupati.

Sementara itu, Kapala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas LH Hj Rina Indriani mengatakan diikutkannya organisasi kepmudaan seperti KNPI, karang taruna, Komunitas Hijau Go Green, dan LSM untuk diikut sertakan kegiatan optimalisasi ini sebagi upaya menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan.

"Sengaja kita ajak mereka, karena mereka sebagai penerus bangsa dan tentunya harus peduli terhadap lingkungan untuk masa depan lebih baik," ujarnya.

Selain itu, dalam optimalisasi eks tambang ini, Dinas LH mengajak para peseta untuk menanam bambu karena selain banyak manfaat bagi lingkungan, bambu juga mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.

"Kita harap para pemuda ini kedepannya memiliki pemikiran yang lebih baik untuk memanfaatkan bekas pertambangan agar menjadi lahan yang produktif dan bermanfaat bagi masyarakat," harap Rina.

Pewarta: M Husein Asyari

Editor : Muhammad Husien Asy'ari


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017