Koba, (Antaranews Kalsel) - Pelaksana tugas Bupati Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ibnu Saleh meminta ritual adat "murok jerami" dijadikan agenda wisata budaya yang dikemas dengan baik sehingga memiliki daya tarik tersendiri.
"Murok jerami ini merupakan tradisi turun temurun yang sarat dengan khasanah budaya, memiliki pesan moral dan semangat gotong royong, maka sebaiknya dikemas dengan baik dan dimasukkan ke dalam agenda wisata budaya," katanya di Koba, Rabu.
Ia menjelaskan, murok jerami adalah ritual adat yang dilakukan para petani sebagai wujud rasa syukur atas hasil panen yang berlimpah.
"Murok jerami ini adalah makan bersama di tengah sawah, dimana sebelumnya dilakukan beberapa prosesi adat dan ditutup dengan doa," ujarnya.
Ia mengharapkan tradisi murok jerami ini tetap dilestarikan dan ditularkan kepada generasi muda sehingga tidak hilang tergilas kemajuan zaman.
"Kegiatan ini memiliki makna positif yang mesti didukung bersama, terutama di dalamnya ada pesan moral, kebersamaan dan menghidupkan kebiasaan hidup bergotong royong," katanya.
Ibnu menambahkan, pada zaman dulu murok jerami adalah bergotong royong memanen lahan sawah sehingga tidak perlu membayar tukang panen.
"Usai panen para petani menggelar jamuan makan dan doa bersama sebagai wujud rasa syukur atas hasil panen," katanya./f
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017