Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H Badaruddin Tanjung, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, menggandeng pihak swasta yakni CV Timdis dalam mengelola limbah rumah sakit itu.
Direktur RSUD H Badaruddin Tanjung Taufikurrahman Hamdie di Tanjung, Senin, mengatakan kerja sama pengolahan limbah dengan CV Timdis dituangkan dalam nota kesepahaman dengan menerapkan sistem sesuai standar operasional.
"Limbah yang dikelola melalui bank sampah milik CV Timdis berupa limbah padat," jelas Taufik.
Selain melibatkan pihak swasta dalam pengolahan limbah, rumah sakit itu juga mengelola limbah secara swadaya.
Rumah sakit memiliki fasilitas pengolahan limbah di antaranya incenerator dengan kapasitas 50 kilogram per jam dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) kapasitas 90 meter kubik per hari.
Taufikurrahman menjelaskan untuk limbah padat dikelola melalui incenarator sedangkan limbah cair melalui IPAL.
"Sampah atau limbah dari ruang radiologi dikelola secara khusus karena ada kandungan zat radio aktifnya," jelas Taufikurrahman.
Sementara itu untuk mengoptimalkan pengelolaan limbah padat yang persentasinya lebih banyak, RSUD H Badaruddin Tanjung akan membangun incenerator terpadu.
Pengadaan incenerator terpadu itu sebagai salah satu upaya mewujudkan `green hospital" di wilayah itu sehingga ada lingkungan yang nysman bagi pasien maupun warga sekitar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Direktur RSUD H Badaruddin Tanjung Taufikurrahman Hamdie di Tanjung, Senin, mengatakan kerja sama pengolahan limbah dengan CV Timdis dituangkan dalam nota kesepahaman dengan menerapkan sistem sesuai standar operasional.
"Limbah yang dikelola melalui bank sampah milik CV Timdis berupa limbah padat," jelas Taufik.
Selain melibatkan pihak swasta dalam pengolahan limbah, rumah sakit itu juga mengelola limbah secara swadaya.
Rumah sakit memiliki fasilitas pengolahan limbah di antaranya incenerator dengan kapasitas 50 kilogram per jam dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) kapasitas 90 meter kubik per hari.
Taufikurrahman menjelaskan untuk limbah padat dikelola melalui incenarator sedangkan limbah cair melalui IPAL.
"Sampah atau limbah dari ruang radiologi dikelola secara khusus karena ada kandungan zat radio aktifnya," jelas Taufikurrahman.
Sementara itu untuk mengoptimalkan pengelolaan limbah padat yang persentasinya lebih banyak, RSUD H Badaruddin Tanjung akan membangun incenerator terpadu.
Pengadaan incenerator terpadu itu sebagai salah satu upaya mewujudkan `green hospital" di wilayah itu sehingga ada lingkungan yang nysman bagi pasien maupun warga sekitar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017