Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - GM PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah Purnomo mengatakan, saat ini listrik untuk wilayah Kalsel dan Kalteng surplus 100 megawatt sehingga pemadaman akibat kekurangan daya di dua provinsi sudah bisa diatasi.

Surplus tersebut didapatkan setelah Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Batangkanai Barito Utara, Kalteng telah selesai dibangun, kata Purnomo di Banjarmasin, Rabu.

"Dari PLTG tersebut, kamia mampu mendistribusikan aliran listrik hingga 140 megawatt untuk memenuhi kebutuhan listrik wilayah Kalsel dan Kalteng," katanya.

Selain itu, tambah dia, PLTU Pulang Pisau jilid II juga sudah selesai dibangun, sehingga menambah suplai listrik bagi ke dua provinsi bertetangga tersebut.

Menurut Purnomo, banyak pihak yang tidak percaya informasi tentang pasokan listrik Kalsel-Kalteng yang kini surplus, sehingga untuk meyakinkannya, PLN mengundang sebagian pihak terkait, baik itu pemerintah daerah, perbankan, pengusaha, dan maupun pelanggan listrik lainnya melakukan pertemun.

"Melalui pertemuan hari ini, saya harap seluruh pihak terkait, bisa memahami tentang listrik Kalsel-Kalteng yang sudah surplus dan mengetahui prosesnya," katanya.

Diharapkan, seluruh peserta sosialisasi yang diundang dan hadir, bisa menyampaikan informasi tersebut ke masyarakat luas, sehingga tidak ragu-ragu lagi tentang pelayanan PLN yang telah diberikan.

Karena listrik telah surplus, tambah Purnomo, PLN akan melakukan percepatan bagi pelanggan yang ingin memasang jaringan listrik atau ingin menambah daya.

"Saya harap, dengan surplusnya daya listrik ini, akan memacu investasi dan pertumbuhan ekonomi di Kalsel, yang selama ini terhambat oleh ketersediaan energi listrik," katanya.

Menghadapi Ramadhan, tambah Purnomo, pihaknya kini sedang melakukan pembersihan jaringan, untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya gangguan selama Ramadhan.

Gangguan jaringan tersebut, antara lain disebabkan karena pohon atau jaringan listrik yang sudah harus diganti atau dipelihara, sehingga saat Ramadhan, seluruh gangguan akibat yang datang dari luar sistem kelistrikan bisa diminimalisasi.

"Jaringan kita cukup panjang, paling pendek 42 kilometer dan bisa mencapai 200 kilometer, sehingga begitu ada gangguan, tentu memerlukan waktu untuk mengatasinya," katanya.

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017