Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Wakil Wali Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan Darmawan Jaya Setiawan menginginkan keberadaan kampung pelangi di bantaran Sungai Kemuning menjadi objek wisata baru di kota itu.
"Kami ingin, keberadaan kampung pelangi lebih dikenal dan menjadi objek wisata yang banyak dikunjungi orang," ujar wakil wali kota saat mengunjungi kampung pelangi, Sabtu.
Keinginan wali kota itu disampaikan setelah melihat langsung bagus dan indahnya rumah-rumah penduduk dan bangunan yang dihiasi berbagai gambar dan lukisan artistik.
Selain bagus, beberapa lukisan juga bisa dijadikan sarana swafoto karena lukisannya seolah-olah hidup dan orang yang menjadi objek foto seperti menyatu dengan lukisan tersebut.
"Pengunjung selain bisa melihat-lihat bangunan yang berwarna-warni, juga bisa swafoto dengan lukisan yang seolah-olah hidup sehingga kawasan bantaran Sungai Kemuning makin dikenal," ucapnya.
Disisi lain, kata dia, banyaknya orang yang mendatangi kawasan itu juga bisa mendatangkan rejeki bagi masyarakat dengan membuka usaha sehingga bisa meningkatkan pendapatan keluarga.
"Masyarakat bisa memanfaatkan banyaknya orang yang berkunjung untuk berjualan. Namun, semuanya harus tertata rapi, jangan sampai menimbulkan kekumuhan," pesannya.
Ditekankan, pengunjung yang datang juga diharapkan bisa menjaga keindahan lukisan dan jangan mencoret-coret, termasuk menjaga kebersihan sekitar kawasan setempat.
"Seluruh pihak harus ikut menjaga kebersihan lingkungan, baik masyarakat maupun pengunjung. Jangan sampai karena berada dibantaran sungai maka seenaknya membuang sampah," ujarnya.
Sementara itu, kawasan kampung pelangi sengaja ditetapkan dibantaran Sungai Kemuning karena banyaknya bangunan dan rumah-rumah yang diberi warna dan lukisan berbagai jenis.
Selain kampung pelangi, Banjarbaru juga memiliki kampung iwak (ikan) yang mencirikan keberadaan budidaya ikan dan kampung purun atau kawasan kerajinan masyarakat.
Kampung iwak terletak di Kelurahan Mentaos yang menjadi lokasi Balai Benih Ikan dan Pasar Benih Ikan, sedangkan kampung purun berada di Kecamatan Cempaka dan sekitarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
"Kami ingin, keberadaan kampung pelangi lebih dikenal dan menjadi objek wisata yang banyak dikunjungi orang," ujar wakil wali kota saat mengunjungi kampung pelangi, Sabtu.
Keinginan wali kota itu disampaikan setelah melihat langsung bagus dan indahnya rumah-rumah penduduk dan bangunan yang dihiasi berbagai gambar dan lukisan artistik.
Selain bagus, beberapa lukisan juga bisa dijadikan sarana swafoto karena lukisannya seolah-olah hidup dan orang yang menjadi objek foto seperti menyatu dengan lukisan tersebut.
"Pengunjung selain bisa melihat-lihat bangunan yang berwarna-warni, juga bisa swafoto dengan lukisan yang seolah-olah hidup sehingga kawasan bantaran Sungai Kemuning makin dikenal," ucapnya.
Disisi lain, kata dia, banyaknya orang yang mendatangi kawasan itu juga bisa mendatangkan rejeki bagi masyarakat dengan membuka usaha sehingga bisa meningkatkan pendapatan keluarga.
"Masyarakat bisa memanfaatkan banyaknya orang yang berkunjung untuk berjualan. Namun, semuanya harus tertata rapi, jangan sampai menimbulkan kekumuhan," pesannya.
Ditekankan, pengunjung yang datang juga diharapkan bisa menjaga keindahan lukisan dan jangan mencoret-coret, termasuk menjaga kebersihan sekitar kawasan setempat.
"Seluruh pihak harus ikut menjaga kebersihan lingkungan, baik masyarakat maupun pengunjung. Jangan sampai karena berada dibantaran sungai maka seenaknya membuang sampah," ujarnya.
Sementara itu, kawasan kampung pelangi sengaja ditetapkan dibantaran Sungai Kemuning karena banyaknya bangunan dan rumah-rumah yang diberi warna dan lukisan berbagai jenis.
Selain kampung pelangi, Banjarbaru juga memiliki kampung iwak (ikan) yang mencirikan keberadaan budidaya ikan dan kampung purun atau kawasan kerajinan masyarakat.
Kampung iwak terletak di Kelurahan Mentaos yang menjadi lokasi Balai Benih Ikan dan Pasar Benih Ikan, sedangkan kampung purun berada di Kecamatan Cempaka dan sekitarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017