Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan mencatat rata-rata harga Gabah Kering Panen (GKP) tingkat petani di provinsi setempat bulan April 2017 mengalami kenaikkan sebesar 0,92 persen.
Kepala BPS Kalsel Diah Utami di Kota Banjarbaru, Kamis mengatakan, survei harga produsen gabah selama bulan April 2017 dilakukan terhadap observasi dari 44 transaksi di 10 kabupaten.
"Selama April, komposisi jumlah observasi dari 44 transaksi harga gabah pada 10 kabupaten didominasi Gabah Kering Panen (GKP)," ujarnya menyebut hasil resmi statistik BPS.
Disebutkan, sepuluh kabupaten yakni Kabupaten Tanah Laut, Banjar, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Tabalong, Tanah Bumbu dan Balangan.
Ia mengatakan, kenaikkan rata-rata harga gabah kualitas GKP ditingkat petani sebesar 0,92 persen dari harga Rp4.974 per kilogram bulan Maret 2017 menjadi Rp5.019 per kilogram di bulan April.
"Harga gabah ditingkat penggilingan mengalami kenaikan dari harga sebesar Rp5.074 per kilogram pada bulan Maret menjadi sebesar Rp5.120 per kilogram bulan April," ungkapnya.
Menurut dia, komponen mutu gabah selama bulan April cenderung fluktuatif dan terjadi penurunan persentase kadar air maupun kadar hampa/kotoran jika dibandingkan bulan Maret 2017.
"Rata-rata kadar air (KA) dan kadar hampa/kotoran gabah kualitas GKP masing-masing 14,39 persen dan 3,68 persen sehingga cukup mempengaruhi kualitas gabah," ucapnya.
Dikatakan, harga gabah tertinggi di tingkat petani berasal dari gabah kering panen (GKP) varietas Karang Dukuh senilai Rp8.363 yang terdapat di Kecamatan Rantau Badauh, Batola.
"Harga terendah sebesar Rp4.000 per kilogram berasal dari gabah kualitas GKP varietas Ciherang terdapat di Kecamatan Sungai Pandan Kabupaten Hulu Utara dan varietas IR42 di Tapin," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Kepala BPS Kalsel Diah Utami di Kota Banjarbaru, Kamis mengatakan, survei harga produsen gabah selama bulan April 2017 dilakukan terhadap observasi dari 44 transaksi di 10 kabupaten.
"Selama April, komposisi jumlah observasi dari 44 transaksi harga gabah pada 10 kabupaten didominasi Gabah Kering Panen (GKP)," ujarnya menyebut hasil resmi statistik BPS.
Disebutkan, sepuluh kabupaten yakni Kabupaten Tanah Laut, Banjar, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Tabalong, Tanah Bumbu dan Balangan.
Ia mengatakan, kenaikkan rata-rata harga gabah kualitas GKP ditingkat petani sebesar 0,92 persen dari harga Rp4.974 per kilogram bulan Maret 2017 menjadi Rp5.019 per kilogram di bulan April.
"Harga gabah ditingkat penggilingan mengalami kenaikan dari harga sebesar Rp5.074 per kilogram pada bulan Maret menjadi sebesar Rp5.120 per kilogram bulan April," ungkapnya.
Menurut dia, komponen mutu gabah selama bulan April cenderung fluktuatif dan terjadi penurunan persentase kadar air maupun kadar hampa/kotoran jika dibandingkan bulan Maret 2017.
"Rata-rata kadar air (KA) dan kadar hampa/kotoran gabah kualitas GKP masing-masing 14,39 persen dan 3,68 persen sehingga cukup mempengaruhi kualitas gabah," ucapnya.
Dikatakan, harga gabah tertinggi di tingkat petani berasal dari gabah kering panen (GKP) varietas Karang Dukuh senilai Rp8.363 yang terdapat di Kecamatan Rantau Badauh, Batola.
"Harga terendah sebesar Rp4.000 per kilogram berasal dari gabah kualitas GKP varietas Ciherang terdapat di Kecamatan Sungai Pandan Kabupaten Hulu Utara dan varietas IR42 di Tapin," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017