Tanjung (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, mulai tahun ini memanfaatkan beras dari petani lokal untuk mendukung Program Keluarga Harapan dari Kementerian Sosial yang dilaksanakan di 12 kecamatan.
Hal itu disampaikan Bupati Tabalong Anang Syakhfiani di Tanjung, Rabu, dalam rangka menghidupkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai upaya meningkatkan pendapatan warga desa.
"Dalam APBD Perubahan 2017 kita alokasikan dana untuk pembelian beras dari petani Tabalong melalui BUMDes guna mendukung Program Keluarga Harapan," katanya saat kunjungan kerja ke Desa
Mangkusip, Kecamatan Tanta.
Anang mengharapkan dana desa, baik bersumber dari APBD maupun APBN, bisa dimanfaatkan untuk menghidupkan BUMDes sehingga bisa menambah pendapatan asli desa masing-masing.
Selain itu, katanya, BUMDes, khususnya di wilayah penghasil beras, lebih memantapkan kepengurusannya agar lembaga ekonomi desa itu bisa berjalan dengan baik.
Dalam penilaian lomba desa tingkat Provinsi Kalsel di Desa Mangkusip, Kecamatan Tanta, Anang mengatakan prestasi tertinggi bila warga desanya bisa tersenyum dan senang, jika semuanya berjalan sesuai keinginan masyarakat.
"Kita tak perlu kejar penghargaan tapi fokus pada kerja yang maksimal," ungkap Anang.
Ketua tim penilai lomba desa tingkat Provinsi Kalsel Gusti Nur`aina mengatakan BUMDes pilar perekonomian desa yang bisa membantu pendapatan desa.
"Mulai 2016 dalam penilaian lomba desa mengharuskan adanya inovasi, di antaranya pelayanan `online` bagi masyarakat dan kita juga mengharapkan melalui dana desa bisa bangun BUMDes sebagai pilar perekonomian di desa," kata Nur`aina.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Hal itu disampaikan Bupati Tabalong Anang Syakhfiani di Tanjung, Rabu, dalam rangka menghidupkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai upaya meningkatkan pendapatan warga desa.
"Dalam APBD Perubahan 2017 kita alokasikan dana untuk pembelian beras dari petani Tabalong melalui BUMDes guna mendukung Program Keluarga Harapan," katanya saat kunjungan kerja ke Desa
Mangkusip, Kecamatan Tanta.
Anang mengharapkan dana desa, baik bersumber dari APBD maupun APBN, bisa dimanfaatkan untuk menghidupkan BUMDes sehingga bisa menambah pendapatan asli desa masing-masing.
Selain itu, katanya, BUMDes, khususnya di wilayah penghasil beras, lebih memantapkan kepengurusannya agar lembaga ekonomi desa itu bisa berjalan dengan baik.
Dalam penilaian lomba desa tingkat Provinsi Kalsel di Desa Mangkusip, Kecamatan Tanta, Anang mengatakan prestasi tertinggi bila warga desanya bisa tersenyum dan senang, jika semuanya berjalan sesuai keinginan masyarakat.
"Kita tak perlu kejar penghargaan tapi fokus pada kerja yang maksimal," ungkap Anang.
Ketua tim penilai lomba desa tingkat Provinsi Kalsel Gusti Nur`aina mengatakan BUMDes pilar perekonomian desa yang bisa membantu pendapatan desa.
"Mulai 2016 dalam penilaian lomba desa mengharuskan adanya inovasi, di antaranya pelayanan `online` bagi masyarakat dan kita juga mengharapkan melalui dana desa bisa bangun BUMDes sebagai pilar perekonomian di desa," kata Nur`aina.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017