Amuntai, (Antaranews.Kalsel) -Separuh calon peserta KB Pria Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) batal mengikuti Medis Operasi Pria (MOP) karena setelah di periksa kesehatannya mengidap darah tinggi alias hipertensi.


Kepala Dinas Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah (DKKBD) Kabupaten Hulu Sungai Utara, Anisah Rasyidah di Amuntai, Rabu mengatakan, sejogjanya sebanyak 20 peserta MOP akan menjalani operasi pada layanan gratis di Halaman Kantor DKKBD HSU namun urung mengikutinya sebanyak 10 orang karena setelah di periksa tim medis mengidap hipertensi.

"Sangat disayangkan padahal bapak-bapak itu sudah tertarik mengikuti program KB MKJP namun terkendala mengidap hipertensi," ujar Anisah.

Anisah mengatakan, kesadaran kaum pria mengikuti program KB MKJP ini cukup tinggi, rata-rata setiap digelar pelayanan MOP gratis sebanyak 20 peserta MOP mendaftarkan diri. Untuk program KB Pria ini Kabupaten HSU terbilang cukup tinggi jumlah pesertanya dibanding beberapa kabupaten/kota di Kalimantan Selatan. 

Ia menegaskan, MKJP MOP ini tidak berdampak bagi hubungan suami isteri dan apabila ingin berhenti menggunakannya bisa dikembalikan seperti semula. Para penyuluh KB telah berupaya memberika sosialisasi dan pemahaman sehingga lambat laun cukup banyak kaum pria yang tertarik mengikuti program KB pria ini.

Bupati HSU Abdul Wahid yang turut hadir menyaksikan MOP berharap DKKBD HSU terus melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat tanpa kenal berhenti, karena tentunya masih banyak kaum pria yang belum tahu mengenai metode kontrasepsi bagi pria tersebut.

"Bagi kaum pria yang sudah mengikuti MOP sekiranya bisa membantu menceritakan kepada warga masyarakat lain tentang pentingnya ber KB untuk pria," katanya.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Eddy Abdillah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017