Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Musibah penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan belakangan ini dinyatakan dapat ditekan kasusnya dibanding yang terjadi pada tahun 2016.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Anis Suroyo di Banjarmasin, Kamis.

Sebab, kata dia, kalau tahun lalu atau 2016 dari Januari hingga Maret yang terjangkit positif penyakit DBD sebanyak 40 orang/kasus, tahun ini atau 2017 rentang bulan yang sama baru lima kasus.

"Jadi penurunan terdapat kasusnya tahun ini sangat signifikan, tapi untuk kasus Demam Dengue (DD) masih tinggi," ujarnya.

Anis menuturkan, untuk kasus DD yang terdata di daerahnya sampai sekarang ini sebanyak 37 kasus, dan semuanya dapat ditangani dengan baik.

"Bahkan kalau ada laporan masyarakat terkena DBD, juga dilakukan penanganan secepatnya, hingga pembasmian sarangnya," ucap Anis.

Menurut dia, dengan ditetapkannya kewaspadaan DBD sejak awal tahun lalu, sosialisasi untuk mencegah penyebaran virus dari nyamuk aedes aegypty ini digencarkan hingga pelosok.

Demikian pula, kata dia, peningkatan gerakan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) disebar kemasyarakat.

"Hingga satu rumah satu petugas Jumantik juga digalakkan, dan ini cukup jalan," paparnya.

Termasuk, kata dia, terus disosialisasikan program kebersihan lingkungan 3R, yakni, menguras air penampungan, menutup penampungan air dan mengubur barang bekas yang bisa mengandung air.

"Tempat perkembang biakan nyamuk DBD ini harus diberantas, apalagi sekarang cuaca hujan dan panas ini membuatnya mudah berkembang," terangnya.

Dia pun meminta, masyarakat agar terus melakukan kewaspadaan apabila ada salah satu keluarganya yang mengalami panis tinggi untuk secepatnya memeriksakannya ke puskesmas atau tempat kesehatan terdekat.

"Jangan sampai lengah, sebab korban jiwa akibat DBD ini karena terlambat penanganan kesehatannya," kata Anis.

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017