Amuntai, (Antaranews.Kalsel) -Pelaku kejahatan yang masuk lembaga pemasyarakatan kelas IIb Amuntai seperti layaknya sedang mondok, karena dipastikan mereka jadi santri di pondok pesantren terpadu AtTaubah.


Pengasuh Ponpes Terpadu At Taubah Lembaga Pemasyarakatan (LP) kelas IIb Amuntai, Ahmad Nawawi Abdurrauf di Amuntai, Selasa mengatakan, pembinaan terhadap warga binaan lebih ditekankan pada aspek religius.

"Mereka tidak disebut sebagai napi di dalam LP ini melainkan sebagai santri karena mereka adalah murid yang tengah menimba ilmu agama di Pondok pesantren LP, " ujar Nawawi.

Nawawi mengatakan, setiap hari diberikan pendidikan keagamaan kepada para napi melalui kegiatan majelis ta'lim.

"Jangan terkejut jika napi sudah bebas mereka jago mengaji, ceramah, azan dan sebagainya karena memang setiap hari mereka mendapat pendidikan agama di Ponpes LP Amuntai ini," kata Nawawi.

Kepala KPLP Amuntai Riyadi SH menambahkan,  sejak beberapa tahun terakhir pihak LP kelas IIb Amuntai memang telah merubah cara pembinaan terhadap napi melalui pendekatan keagamaan.

"Melalui program pesantren didalan LP ini kita terbantu dengan berkurangnya prilaku kekerasan napi karena adanya sentuhan pendidikan agama," katanya.

Selain membekali napi dengan pendidikan agama, pihak LP juga membekali keterampilan tangan membuat aneka produk kerajinan dan cenderamata, keterampilan menjahit, mengukir dan sebagainya.

"Program pesantren dan keterampilan usaha di LP ini bisa mengubah imej di masyarakat bahwa napi masih bisa bermanfaat saat mereka bebas nanti, kembali hidup normal di masyarakat dan bisa hidup mandiri," pungkasnya.








Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Eddy Abdillah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017