Rantau, (Antarakalsel) - Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Rantau Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan mendapat bantuan renovasi mesjid dan pembangunan perpustakaan.
Kepala Rutan Rantau melalui Kepala Pelayanan Tahanan Haris mengatakan, bantuan renovasi mesjid dan perpustakaan tersebut diberikan oleh salah satu dermawan yang ada di Kabupaten Tapin.
"Alhamdulillah Rutan kita mendapat bantuan renovasi mesjid dan perpustakaan oleh seorang dermawan yakni H Bambang Darmanto," ujarnya, katanya.
Disampaikan Haris bahwa mesjid Rutan saat di bangun pada tahun 1980 terlalu kecil dan kapasitasnya sudah tidak mencukupi dengan banyaknya warga binaan atau narapidana di Rutan Rantau.
"Kapasitas mesjid saat ini hanya cukup 40 orang, sedangkan saat ini total 308 napi muslim yang ada di Rutan Rantau," ujarnya lagi.
Dikatakannya dengan sudah tidak mencukupinya kapasitas mesjid saat ini membuat banyak napi yang harus melaksanakan sholat Jumat di luar bahkan kalau hujan banyak napi yang tidak dapat ikut melaksanakan sholat Jumat.
"Untuk perpustakaan saat ini posisinya sangat dekat dengan pintu utama Rutan, hal ini membuat kami sebagai petugas merasa was-was karena sangat rentan terhadap keamanan petugas dan pelarian," ujar Haris lagi.
Dia berharap dengan dibangunnya mesjid dan perpustakaan yang baru menjadikan narapidana semangat dalam menuntut ilmu sehingga bisa kembali kemasyarakat dengan pribadi yang lebih baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Kepala Rutan Rantau melalui Kepala Pelayanan Tahanan Haris mengatakan, bantuan renovasi mesjid dan perpustakaan tersebut diberikan oleh salah satu dermawan yang ada di Kabupaten Tapin.
"Alhamdulillah Rutan kita mendapat bantuan renovasi mesjid dan perpustakaan oleh seorang dermawan yakni H Bambang Darmanto," ujarnya, katanya.
Disampaikan Haris bahwa mesjid Rutan saat di bangun pada tahun 1980 terlalu kecil dan kapasitasnya sudah tidak mencukupi dengan banyaknya warga binaan atau narapidana di Rutan Rantau.
"Kapasitas mesjid saat ini hanya cukup 40 orang, sedangkan saat ini total 308 napi muslim yang ada di Rutan Rantau," ujarnya lagi.
Dikatakannya dengan sudah tidak mencukupinya kapasitas mesjid saat ini membuat banyak napi yang harus melaksanakan sholat Jumat di luar bahkan kalau hujan banyak napi yang tidak dapat ikut melaksanakan sholat Jumat.
"Untuk perpustakaan saat ini posisinya sangat dekat dengan pintu utama Rutan, hal ini membuat kami sebagai petugas merasa was-was karena sangat rentan terhadap keamanan petugas dan pelarian," ujar Haris lagi.
Dia berharap dengan dibangunnya mesjid dan perpustakaan yang baru menjadikan narapidana semangat dalam menuntut ilmu sehingga bisa kembali kemasyarakat dengan pribadi yang lebih baik.
Editor : Muhammad Husien Asy'ari
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017