Lipsus HUT Ke 18 Banjarbaru

Banjarbaru (Antaranews Kalsel) - Kamis 20 April 2017 Banjarbaru genap berusia 18 tahun, sebuah angka yang dalam ilmu psikologi masuk dalam usia masa dewasa awal dimana banyak dilakukan penyesuaian terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru.

Salah satu implementasi dari misi pemerintah Kota Banjarbaru di bawah kepemimpinan H. Nadjmi Adhani dan Darmawan Jaya Setiawan adalah memperkuat kemandirian,  peningkatan kerjasama investasi, penyediaan prasarana dan sarana perekonomian, peningkatan kelembagaan dan peluang kewirausahaan.

Program tersebut sejalan dengan salah satu program perubahan Pemerintah Kota Banjarbaru yang sedang dijalankan yakni penciptaan wirausaha baru dan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah.

Menyikapi kian bertambahnya toko ritel modern yang berada di wilayah Banjarbaru, Walikota Banjarbaru H Nadjmi Adhani telah mengeluarkan moratorium pemberian izin toko modern untuk melindungi usaha kecil masyarakat baik toko-toko kecil dan warung.

Moratorium izin toko modern terpaksa dilakukan karena langkah ini dianggap paling tepat untuk mencegah dikuasainya ekonomi kerakyatan yang dijalankan masyarakat. Kebijakan yang diambil bukan menghalangi investasi yang masuk ke daerah tetapi untuk melindungi masyarakat.

Masih dalam upaya melindungi masyarakat, khususnya rumah tangga miskin, salah satu program unggulan Pemerintah Kota Banjarbaru adalah pemberian raskin gratis.

Melalui program ini diharapkan dapat menurunkan jumlah warga miskin di kota ini yang juga menjadi target penerima program subsidi pangan. Untuk hal ini Pemerintah Kota Banjarbaru bekerja sama dengan bulog.

Saat ini penerima manfaat dari program raskin kurang lebih 6186 keluarga se Kota Banjarbaru. Terdiri dari Kecamatan Liang Anggang 1122 keluarga Terdiri dari, Landasan Ulin Tengah 312 keluarga, Landasan Ulin Barat 138 keluarga, Landasan Ulin Utara 367 Keluarga dan Landasan Ulin Selatan 305 keluarga.

Kecamatan Landasan Ulin 1515 keluarga terdiri dari Guntung Payung 249 keluarga, Guntung Manggis 486 keluarga, Syamsudin Noor 323 keluarga, Landasan Ulin Timur 457 keluarga.

Kecamatan Banjarbaru Utara 565 keluarga terdiri dari Loktabat Utara 256 keluarga, Mentaos 119 keluarga, Sungai Ulin 175 keluarga, Komet 15 keluarga.

Banjarbaru Selatan 710 keluarga terdiri dari, Loktabat Selatan 124 keluarga, Sungai Besar 253 keluarga, Guntung Paikat 188 keluarga, Kemuning 145 keluarga.

Kecamatan Cempaka 2274 keluarga terdiri dari, Kelurahan Cempaka 762 keluarga, Sungai Tiung 782, Bangkal 459 keluarga, dan Palam sebanyak 271 keluarga.

Selain itu, sebagai bentuk perhatian Pemerintah Kota Banjarbaru kepada masyarakat kecil untuk meningkatkan kesejahteraan maka Pemerintah Kota Banjarbaru menyampaikan proposal secara langsung kepada Kantor Kementerian Sosial agar dibangun 10 unit e-warung di Banjarbaru yang semuanya disetujui.  

E-warung merupakan sistem penyaluran bantuan sosial berbasis non tunai untuk mencegah distribusi yang tak tepat kualitas dan kuantitas yang dicanangkan oleh Kementerian Sosial.  

Dengan program ini warga penerima PKH (Program keluarga Harapan) dan penerima Rastra (Beras Sejahtera) akan diberikan kartu elektronik yang bisa digunakan untuk membeli kebutuhan sembako yang tersedia di e-warung.  Kartu elektronik ini menjadikan bantuan yang diberikan akan tepat guna.

E-warung akan dibangun di setiap kecamatan di Banjarbaru, dengan rincian 4 unit e-warung di Kecamatan Cempaka, Kecamatan Banjarbaru Selatan dan Utara masing-masing 1 unit e-warung, Kecamatan Landasan Ulin dan Liang Anggang masing-masing 2 unit e-warung.  

Dengan 10 unit e-warung ini akan ada 2.413 keluarga penerima manfaat yang setiap keluarga akan menerima bantuan sebesar Rp110.000 setiap bulan dalam bentuk kartu elektronik yang hanya bisa dimanfaatkan untuk berbelanja di e-warung.




Pewarta: Yose Rizal

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017