Marabahan (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Alfian Noor mengatakan, Dinas Perkebunan dan Peternakan Batola tahun 2017 ditargetkan dari 1.100 ekor sapi induk produktif terjadi kebuntingan sebanyak 715 ekor sapi.
"Sedangkan untuk skala Kalsel pada tahun 2017 ditargetkan dari 36.000 ekor sapi induk produktif dengan kebuntingan 17.000 ekor sapi," ujar Kadis Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Batola Alfian Noor, di Marabahan, Selasa.
Menurut dia, untuk mendukung program tersebut bidang produksi ternak tahun 2017 melaksanakan program peningkatan populasi dan produktiviras ternak.
Upaya yang dilaksanakan Dinas Perkebunan dan Peternakan Batola itu, sebut dia, dalam rangka mendukung dan mewujudkan swasembada pangan nasional.
Mengingat Kementerian Pertanian (Kementan), sebut dia, telah mengeluarkan Permentan No. 48/2016 berupa pencanangan upaya khusus percepatan peningkatan populasi sapi dan kerbau wajib bunting (Upsus Siwab).
Dia menerangkan, pada tahun 2017 pemerintah pusat secara nasional menargetkan empat juta akseptor sapi induk produktif dan berkomitmen mewujudkan kebuntingan tiga ekor sapi.
Sementara, jelas dia, untuk Bidang Kesehatan Hewan tahun 2017 ini pihaknya akan melaksanakan program pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan dalam upaya merealisasikan bebas penyakit rabies nasional 2020.
Selain itu, lanjut dia, merealisasikan bebas avian influenza (flu burung) nasional 2020, brucellosis target nasional 2025, antraks, dan hog cholera.
Dinas Perkebunan dan Peternakan Batola berharap program tersebut dapat berjalan dengan baik,� demikian tegasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
"Sedangkan untuk skala Kalsel pada tahun 2017 ditargetkan dari 36.000 ekor sapi induk produktif dengan kebuntingan 17.000 ekor sapi," ujar Kadis Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Batola Alfian Noor, di Marabahan, Selasa.
Menurut dia, untuk mendukung program tersebut bidang produksi ternak tahun 2017 melaksanakan program peningkatan populasi dan produktiviras ternak.
Upaya yang dilaksanakan Dinas Perkebunan dan Peternakan Batola itu, sebut dia, dalam rangka mendukung dan mewujudkan swasembada pangan nasional.
Mengingat Kementerian Pertanian (Kementan), sebut dia, telah mengeluarkan Permentan No. 48/2016 berupa pencanangan upaya khusus percepatan peningkatan populasi sapi dan kerbau wajib bunting (Upsus Siwab).
Dia menerangkan, pada tahun 2017 pemerintah pusat secara nasional menargetkan empat juta akseptor sapi induk produktif dan berkomitmen mewujudkan kebuntingan tiga ekor sapi.
Sementara, jelas dia, untuk Bidang Kesehatan Hewan tahun 2017 ini pihaknya akan melaksanakan program pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan dalam upaya merealisasikan bebas penyakit rabies nasional 2020.
Selain itu, lanjut dia, merealisasikan bebas avian influenza (flu burung) nasional 2020, brucellosis target nasional 2025, antraks, dan hog cholera.
Dinas Perkebunan dan Peternakan Batola berharap program tersebut dapat berjalan dengan baik,� demikian tegasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017