Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tapin mencatat kasus penyakit tidak menular (PTM), seperti hipertensi, gangguan pencernaan, dan diabetes mendominasi laporan kesehatan masyarakat pada Desember 2024.
“Dari laporan puskesmas yang ada di Tapin, penyakit tidak menular lebih mendominasi,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Tapin, Kalimantan Selatan Puji Winarta mengatakan Puji Winarta di Rantau, Kabupaten Tapin, Rabu.
Baca juga: Dinkes Tapin di Kalsel respon kemunculan hepatitis misterius di dunia
Puji menjelaskan hipertensi mencatat angka tertinggi dengan jumlah kasus pada perempuan sebanyak 1.060 orang, sedangkan pada laki-laki sebanyak 437 orang.
Sementara itu, gangguan pencernaan juga lebih banyak dialami oleh perempuan dengan 668 kasus, dibandingkan laki-laki yang hanya mencapai 280 kasus.
“Untuk kasus diabetes, sebanyak 372 perempuan terdiagnosis, sedangkan pada laki-laki sebanyak 137 kasus,” terang Puji.
Dia menyebutkan pola hidup tidak sehat menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya kasus penyakit tidak menular.
Baca juga: Tapin targetkan vaksinasi 36.444 warganya
“Penyakit tidak menular biasanya disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat,” ucapnya.
Sebagai langkah antisipasi, kata dia, Dinas Kesehatan Tapin telah melakukan berbagai upaya, termasuk skrining awal untuk mendeteksi gejala penyakit sejak dini.
“Kami rutin mengadakan skrining awal, baik di kegiatan pemerintahan maupun di acara yang melibatkan masyarakat secara langsung,” ungkap Puji.
Puji berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga pola hidup sehat untuk mencegah risiko penyakit tidak menular.
Baca juga: Berhasil tangani COVID-19 Dinkes Tapin dapat penghargaan dari Kumham Kalsel
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025
“Dari laporan puskesmas yang ada di Tapin, penyakit tidak menular lebih mendominasi,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Tapin, Kalimantan Selatan Puji Winarta mengatakan Puji Winarta di Rantau, Kabupaten Tapin, Rabu.
Baca juga: Dinkes Tapin di Kalsel respon kemunculan hepatitis misterius di dunia
Puji menjelaskan hipertensi mencatat angka tertinggi dengan jumlah kasus pada perempuan sebanyak 1.060 orang, sedangkan pada laki-laki sebanyak 437 orang.
Sementara itu, gangguan pencernaan juga lebih banyak dialami oleh perempuan dengan 668 kasus, dibandingkan laki-laki yang hanya mencapai 280 kasus.
“Untuk kasus diabetes, sebanyak 372 perempuan terdiagnosis, sedangkan pada laki-laki sebanyak 137 kasus,” terang Puji.
Dia menyebutkan pola hidup tidak sehat menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya kasus penyakit tidak menular.
Baca juga: Tapin targetkan vaksinasi 36.444 warganya
“Penyakit tidak menular biasanya disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat,” ucapnya.
Sebagai langkah antisipasi, kata dia, Dinas Kesehatan Tapin telah melakukan berbagai upaya, termasuk skrining awal untuk mendeteksi gejala penyakit sejak dini.
“Kami rutin mengadakan skrining awal, baik di kegiatan pemerintahan maupun di acara yang melibatkan masyarakat secara langsung,” ungkap Puji.
Puji berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga pola hidup sehat untuk mencegah risiko penyakit tidak menular.
Baca juga: Berhasil tangani COVID-19 Dinkes Tapin dapat penghargaan dari Kumham Kalsel
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025