Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Kontrak pembelian industri kerajinan Kalimantan Selatan hingga kini masih terkedala pada jumlah produksi kerajinan permintaan pasar dan kemampuan perajin untuk menyediakan produk secara terus menerus.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Raudhatul Jannah Sahbirin Noor di Banjarmasin Rabu mengatakan, saat ini produksi kerajinan Kalsel sudah mulai berkembang dan banyak dilirik oleh investor, seperti produksi kain saserangan.
Sayangnya, masih terdapat banyak kelemahan dalam industri kecil dan menengah ini, antara lain ketersediaan barang, saat investor meminta kontrak pembelian dalam jumlah besar.
Hal tersebut terjadi, kata dia, karena hingga kini perajin di Kalsel masih berjalan sendiri-sendiri, belum bersatu untuk saling melengkapi, sehingga saat ada kontrak besar yang didapat salah seorang perajin, terpaksa ditolak, karena tidak bisa memenuhi produksi sesuai jumlah yang diminta.
Padahal, tambah dia, kekurangan tersebut bisa disiasati, seandainya para perajin bersatu, untuk bisa saling mendukung dan melengkapi dan tidak saling curiga produknya bakal kalah bersaing di pasaran.
Menurut Raudatul, kerja sama antarperajin, sangat bermanfaat, antara lain bisa memenuhi permintaan produk dalam jumlah besar dari pihak pembeli, saling melengkapi kekurangan produk satu sama lain dan peningkatan kualitas sproduk.
"Perajin kita itu masih kurang sinergi, tidak melebur, sehingga terkadang tidak bisa memenuhi permintaan produk dalam jumlah besar," kata Raudatul di sela-sela rapat kerja daerah Dekranasda Kalsel sekaligus peringatan HUT ke-37 Dekranasda di Banjarmasin.
Menurut dia, Dekranasda memiliki tanggung jawab untuk memajukan perajin di daerah, melalui pelayanan pelatihan dan upaya memotivasi mereka supaya keluar dari masalah yang dihadapi seperti keterbatasan kemampuan dan akses pasar.
"Kita akan menyusun program yang arahnya untuk kesejahteraan perajin seperti pembinaan dan pelatihan peningkatan mutu," ujarnya.
Peringatan ke-37 HUT Dekranasda dihadiri Wakil Gubernur Kalsel, Rudy Resnawan dan Sekdaprov Kalsel, Abdul Haris Makie. Acara juga diisi dengan pemotongan nasi astakona.
Wakil Gubernur Kalsel, Rudy Resnawan mengatakan, Pemerintah Provinsi Kalsel, bakal mendukung Dekranasda dalam memberdayakan para perajin di daerah sehingga lebih berdaya saing.
Hal tersebut, tambah dia, bisa dilakukan bila ada sinergi yang kuat semua pihak terkait. Karenanya, rakerda ini diharapkan menjadi wahana menyusun program-program kerja ke depan untuk kemajuan perajin di daerah yang pada gilirannya meninggatkan tingkat kesejahteraan mereka.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Raudhatul Jannah Sahbirin Noor di Banjarmasin Rabu mengatakan, saat ini produksi kerajinan Kalsel sudah mulai berkembang dan banyak dilirik oleh investor, seperti produksi kain saserangan.
Sayangnya, masih terdapat banyak kelemahan dalam industri kecil dan menengah ini, antara lain ketersediaan barang, saat investor meminta kontrak pembelian dalam jumlah besar.
Hal tersebut terjadi, kata dia, karena hingga kini perajin di Kalsel masih berjalan sendiri-sendiri, belum bersatu untuk saling melengkapi, sehingga saat ada kontrak besar yang didapat salah seorang perajin, terpaksa ditolak, karena tidak bisa memenuhi produksi sesuai jumlah yang diminta.
Padahal, tambah dia, kekurangan tersebut bisa disiasati, seandainya para perajin bersatu, untuk bisa saling mendukung dan melengkapi dan tidak saling curiga produknya bakal kalah bersaing di pasaran.
Menurut Raudatul, kerja sama antarperajin, sangat bermanfaat, antara lain bisa memenuhi permintaan produk dalam jumlah besar dari pihak pembeli, saling melengkapi kekurangan produk satu sama lain dan peningkatan kualitas sproduk.
"Perajin kita itu masih kurang sinergi, tidak melebur, sehingga terkadang tidak bisa memenuhi permintaan produk dalam jumlah besar," kata Raudatul di sela-sela rapat kerja daerah Dekranasda Kalsel sekaligus peringatan HUT ke-37 Dekranasda di Banjarmasin.
Menurut dia, Dekranasda memiliki tanggung jawab untuk memajukan perajin di daerah, melalui pelayanan pelatihan dan upaya memotivasi mereka supaya keluar dari masalah yang dihadapi seperti keterbatasan kemampuan dan akses pasar.
"Kita akan menyusun program yang arahnya untuk kesejahteraan perajin seperti pembinaan dan pelatihan peningkatan mutu," ujarnya.
Peringatan ke-37 HUT Dekranasda dihadiri Wakil Gubernur Kalsel, Rudy Resnawan dan Sekdaprov Kalsel, Abdul Haris Makie. Acara juga diisi dengan pemotongan nasi astakona.
Wakil Gubernur Kalsel, Rudy Resnawan mengatakan, Pemerintah Provinsi Kalsel, bakal mendukung Dekranasda dalam memberdayakan para perajin di daerah sehingga lebih berdaya saing.
Hal tersebut, tambah dia, bisa dilakukan bila ada sinergi yang kuat semua pihak terkait. Karenanya, rakerda ini diharapkan menjadi wahana menyusun program-program kerja ke depan untuk kemajuan perajin di daerah yang pada gilirannya meninggatkan tingkat kesejahteraan mereka.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017