Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan mendapat dukungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk percepatan penanganan kasus stunting.
Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina di Banjarmasin, Senin, menyampaikan, bentuk keperdulian perusahaan milik negara dan daerah untuk pengentasan kasus stunting terutama perbaikan sanitasi.
Baca juga: Skrining Kesehatan warnai peringatan hari ibu di Banjarmasin
Sebagaimana kepedulian BUMN, ungkap dia, yakni PT Pelabuhan (Persero) Regional 3 Kalimantan (Pelindo) dan dua BUMD, yakni Perumda Pengelolaan Air Limbah Domistik (PALD) Banjarmasin dan Perumda Air Minum Bandarmasih untuk perbaikan sanitasi di wilayah padat penduduk di jalan Pekapuran A, Sungai Baru, Kecamatan Banjarmasin Tengah.
Ibnu Sina menyampaikan pentingnya pemenuhan akses sanitasi layak untuk penanggulangan stunting, seperti toilet dan air bersih.
"Inilah yang dibantu pihak korporat di pemukiman penduduk di Sungai Baru, yakni dua unit WC dan pemasangan air bersih," tuturnya.
Sebagai bentuk dukungan lain juga diserahkan sejumlah sarana alat kebersihan yang bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar dan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi warga terdampak berasal dari dana alokasi umum (DAU) Kelurahan Sungai Baru Tahun Anggaran 2024.
Lewat skema program dana tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR), katanya, ketiga perusahaan tersebut berkontribusi untuk membantu penanganan stunting yang masih tinggi kasusnya di daerah ini.
Karena angka stunting di Kota Banjarmasin pada 2023 sekitar 26,5 persen, diupayakan pada akhir 2024 ini dengan gerakan kolaborasi bisa mencapai target nasional tinggal 14 persen.
Baca juga: Banjarmasin gencarkan masyarakat hidup sehat di seluruh kelurahan
Ibnu Sina bersyukur dan menyambut baik partisipasi aktif seluruh pihak dalam mendorong perbaikan kualitas sanitasi, termasuk soal gizi anak-anak yang terindikasi stunting di kota ini.
"Mengingat persoalan stunting itu harus diselesaikan bersama-sama, tidak bisa bila pemerintah jalan sendiri," katanya.
Ibnu Sina ingin agar ini menjadi atensi penuh dari para Lurah bersama seluruh mitra terkait yang setiap harinya bersentuhan langsung dengan masyarakat.
"Yang paling penting peran serta RT/RW, LPMK yang bekerja langsung di lapangan dibantu Lurah, Babinsa, Babinkamtibnas itu mendata betul lokus-lokusnya. Ini penting untuk memastikan mereka tertangani dengan baik," katanya.
"Apalagi saat ini sudah ada pendamping keluarga yang hampir setiap hari akan memantau tumbuh kembang anak tersebut, memastikan PMT yang diberikan itu dimaksimalkan dengan baik sehingga dalam 3 bulan mereka bisa terbebas dari stunting," katanya.
Dengan program ini, penting untuk bersama-sama memastikan indikator capaian sanitasi, termasuk salah satunya pemenuhan gizi pada anak dan keluarga stunting itu dapat berjalan optimal.
"Sekali lagi terima kasih untuk bantuan semua pihak, terutama untuk dukungan peningkatan sanitasi layak dan aman," demikian katanya.
Baca juga: DPRD Banjarmasin tinjau pembangunan jembatan gantung CUSA
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina di Banjarmasin, Senin, menyampaikan, bentuk keperdulian perusahaan milik negara dan daerah untuk pengentasan kasus stunting terutama perbaikan sanitasi.
Baca juga: Skrining Kesehatan warnai peringatan hari ibu di Banjarmasin
Sebagaimana kepedulian BUMN, ungkap dia, yakni PT Pelabuhan (Persero) Regional 3 Kalimantan (Pelindo) dan dua BUMD, yakni Perumda Pengelolaan Air Limbah Domistik (PALD) Banjarmasin dan Perumda Air Minum Bandarmasih untuk perbaikan sanitasi di wilayah padat penduduk di jalan Pekapuran A, Sungai Baru, Kecamatan Banjarmasin Tengah.
Ibnu Sina menyampaikan pentingnya pemenuhan akses sanitasi layak untuk penanggulangan stunting, seperti toilet dan air bersih.
"Inilah yang dibantu pihak korporat di pemukiman penduduk di Sungai Baru, yakni dua unit WC dan pemasangan air bersih," tuturnya.
Sebagai bentuk dukungan lain juga diserahkan sejumlah sarana alat kebersihan yang bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar dan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi warga terdampak berasal dari dana alokasi umum (DAU) Kelurahan Sungai Baru Tahun Anggaran 2024.
Lewat skema program dana tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR), katanya, ketiga perusahaan tersebut berkontribusi untuk membantu penanganan stunting yang masih tinggi kasusnya di daerah ini.
Karena angka stunting di Kota Banjarmasin pada 2023 sekitar 26,5 persen, diupayakan pada akhir 2024 ini dengan gerakan kolaborasi bisa mencapai target nasional tinggal 14 persen.
Baca juga: Banjarmasin gencarkan masyarakat hidup sehat di seluruh kelurahan
Ibnu Sina bersyukur dan menyambut baik partisipasi aktif seluruh pihak dalam mendorong perbaikan kualitas sanitasi, termasuk soal gizi anak-anak yang terindikasi stunting di kota ini.
"Mengingat persoalan stunting itu harus diselesaikan bersama-sama, tidak bisa bila pemerintah jalan sendiri," katanya.
Ibnu Sina ingin agar ini menjadi atensi penuh dari para Lurah bersama seluruh mitra terkait yang setiap harinya bersentuhan langsung dengan masyarakat.
"Yang paling penting peran serta RT/RW, LPMK yang bekerja langsung di lapangan dibantu Lurah, Babinsa, Babinkamtibnas itu mendata betul lokus-lokusnya. Ini penting untuk memastikan mereka tertangani dengan baik," katanya.
"Apalagi saat ini sudah ada pendamping keluarga yang hampir setiap hari akan memantau tumbuh kembang anak tersebut, memastikan PMT yang diberikan itu dimaksimalkan dengan baik sehingga dalam 3 bulan mereka bisa terbebas dari stunting," katanya.
Dengan program ini, penting untuk bersama-sama memastikan indikator capaian sanitasi, termasuk salah satunya pemenuhan gizi pada anak dan keluarga stunting itu dapat berjalan optimal.
"Sekali lagi terima kasih untuk bantuan semua pihak, terutama untuk dukungan peningkatan sanitasi layak dan aman," demikian katanya.
Baca juga: DPRD Banjarmasin tinjau pembangunan jembatan gantung CUSA
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024